Apa Bedanya? Oseng vs Tumis vs Cah

Penulis: Ninna.L | Editor: Ria
Meskipun senang memasak di rumah, tapi saya selalu menyempatkan waktu untuk makan di luar bersama keluarga. Selain agar tidak bosan, juga hitung-hitung menambah referensi menu untuk dimasak kemudian hari. Dibanding memesan makanan yang digoreng, saya lebih prefer memesan menu yang ditumis. Selain lebih cepat, menu tumisan juga minim minyak dan pastinya lebih sehat. Menu tumisan juga identik dengan menu cah atau oseng. Ketiganya sama-sama dimasak dengan menggunakan sedikit minyak. Tapi apa ya yang membedakannya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Asal muasal
Seperti yang kita ketahui, oseng-oseng merupakan hidangan khas Indonesia. Sedangkan cah merupakan cara masak ala oriental. Tumis sendiri merupakan percampuran antara keduanya, dengan lebih banyak pengaruh oriental.
Coba resep: Tumis Capcay
2. Penggunaan bumbu dan saus
Dari segi bumbu, terdapat perbedaan yang sangat kentara antara oseng, tumis, dan cah. Umumnya, oseng dan tumis menggunakan banyak bumbu dan rempah khas Indonesia seperti bawang merah, bawang putih, daun salam, daun lengkuas, hingga cabai. Sehingga rasanya sangat khas Indonesia. Sedangkan cah lebih sering menggunakan bumbu khas oriental seperti bawang putih, jahe, dan aneka kecap atau saus. Seperti kecap asin, kecap ikan, saus tiram, dan saus hoisin
Coba resep: Oseng Mercon
3. Penggunaan minyak
Biasanya, oseng dan tumis dimasak dengan hanya menggunakan minyak goreng saja, atau ada juga beberapa orang yang menggunakan margarin. Sedangkan untuk cah, selain ditumis dengan minyak goreng biasa, ia akan diakhiri dengan ditambahkan sedikit minyak wijen. Sehingga rasa dan aromanya menjadi lebih khas.
Coba resep: Tumis Buncis Daging Giling
4. Penggunaan bahan utama
Hampir semua bahan bisa dimasak dengan ketiga cara ini. Namun ‘judul’ oseng lebih identik dengan pemasakan bahan protein seperti oseng tempe dan oseng cumi. Sementara, tumis dan cah biasa memadukan antara sayur dan protein seperti cah sawi bakso dan tumis kacang panjang tempe. Meski begitu, dalam praktiknya semua bahan bisa dicampurkan ketika memasak ketiga jenis masakan tadi. Tergantung selera dan stok di dapur/kulkas tentunya.
Coba resep: Oseng Kikil
5. Rasa
Ini nih yang paling membedakan antara oseng, tumis, dan cah. Umumnya tumis memiliki rasa asin yang cenderung manis, karena tambahan gula pasir atau sedikit kecap manis. Sedangkan rasa oseng dominan asin cenderung pedas, karena dimasak dengan irisan cabai. Berbeda dengan rasa cah yang cenderung asin dan gurih dari aneka kecap/saus yang ditambahkan.
Coba resep: Tumis Kacang Panjang
Itu dia perbedaan mendasar antara oseng, tumis, dan cah. Sekarang anda pasti sudah tidak bingung lagi dong membedakan antara ketiganya. Semoga bisa dijadikan dasar saat memasak ya!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]