Memilih, Menyimpan dan Mengolah Tapai Ketan
(Image: Twitter @getukecomgl)
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Bicara soal tapai ketan, saya langsung membayangkan segelas es tapai yang dingin dan segar. Tapai ketan memang paling nikmat disajikan dingin, sebagai campuran minuman es, atau bahkan disantap langsung. Manis dan lembutnya hasil fermentasi beras ketan ini memang tak tergantikan, jadi tak heran jika tapai ketan sering masuk kantong belanjaan saya.
Tapai ketan adalah olahan beras ketan dengan proses fermentasi yang memakai ragi. Ada dua jenis tapai ketan, yakni tapai ketan hijau dan tapai ketan hitam. Tapai hijau dibuat dari beras ketan putih yang dicampurkan dengan air daun suji, sedangkan tapai ketan hitam dibuat dari beras ketan hitam. Keduanya bisa anda stok di rumah untuk dibuat kudapan atau pencuci mulut, lho. Namun sebelumnya, cek tips berikut dulu, yuk!
Memilih tapai ketan
Pada umumnya, tapai ketan dijual dalam bentuk kemasan di pasaran. Entah kemasan plastik atau daun pisang (di beberapa daerah saja), anda perlu memperhatikan kualitas tapai ketan agar tak salah beli. Hal pertama, perhatikan tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Pilih yang tanggalnya masih cukup jauh supaya kualitasnya benar-benar segar. Namun jika tak ada tanggal kadaluarsa, anda perlu cek kenampakan dan teksturnya, ya. Pilih tapai ketan dengan tekstur basah serta butiran ketannya sudah hancur dan lembut. Hindari tapai ketan yang sudah terlalu berair karena kualitasnya kurang baik untuk disantap langsung maupun diolah jadi makanan.
Proses pembuatan dan menyimpan tapai ketan
Proses pembuatan tapai ketan sebetulnya cukup sederhana. Pertama, cuci beras ketan lalu tiriskan. Panaskan panci pengukus dan kukus beras ketan tersebut hingga matang. Selanjutnya, dinginkan terlebih dahulu sementara ragi tapai dipersiapkan. Ingat, anda perlu memakai ragi khusus tapai ya, karena ragi tapai dan ragi roti itu sangat berbeda. Beras ketan yang sudah dingin bisa disebarkan di atas nampan lalu ditaburkan ragi dan dicampurkan secara merata. Pakai sarung tangan plastik atau alat pengaduk yang bersih agar tapai ketan tidak terkontaminasi dan membuatnya gagal fermentasi. Terakhir, masukkan beras ketan tersebut ke dalam wadah tertutup sampai teksturnya berair 3-4 hari kemudian.
Biasanya, tapai ketan yang kita beli di pasaran sudah berada dalam tahap matang. Hal ini bisa kita lihat dari tekstur tapai yang cenderung basah, sedangkan tapai yang masih agak kering berarti belum tuntas proses fermentasinya. Setelah beli, segera simpan tapai ketan dalam lemari pendingin jika tidak langsung disantap atau diolah. Suhu rendah ini juga bisa memperlambat proses fermentasinya, lho.
Mengolah tapai ketan
Pada dasarnya, tapai ketan memiliki rasa manis alami. Oleh karenanya, tapai ketan bisa langsung disantap atau dijadikan campuran minuman tanpa perlu dimasak dahulu. Selain itu, tapai ketan lebih enak disajikan dingin dan dicampurkan dalam minuman dingin seperti es doger, es tapai ketan, dan es campur. Tapai ketan juga bisa dicampurkan dalam makanan olahan lainnya seperti puding, kue bolu, madumongso, dan muffin.
Hal yang perlu diperhatikan saat mengolah tapai ketan yaitu penambahan gula dalam resep. Tapai ketan sudah memiliki rasa manis, sehingga takaran gula atau pemanis lainnya bisa disesuaikan agar tidak terlalu manis.
Nah, sekarang tak perlu bingung lagi ya. Tapai ketan adalah bahan olahan fermentasi yang mudah diolah. Selain bentuk fermentasinya, kenali juga bagaimana cara memilih dan mengolah beras ketan agar nikmat disantap di sini. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]