Memilih, Mengolah, dan Menyimpan Cumi Asin
Penulis: Ninna.L | Editor: Ria
Salah satu menu lezat favorit saya adalah tumis cumi asin cabe hijau. Rasanya sudah tidak diragukan lagi, super nikmat! Perpaduan antara rasa asin cumi, tekstur dagingnya yang kenyal, gurihnya telur cumi, ditambah pedas dan segarnya irisan cabe hijau memang sulit untuk ditolak. Apalagi jika disantap bersama nasi hangat. Rasanya sepiring pun tidak cukup.
Meski begitu, karena cumi asin ini termasuk ke dalam bahan seafood awetan, maka mengolahnya pun susah-susah gampang. Alias tidak bisa sembarangan. Jika ingin mendapatkan hasil masakan yang maksimal, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan saat memilih, menyimpan, dan mengolah cumi asiin berikut ini.
1. Pilih cumi asin berkualitas baik
Agar mendapatkan rasa terbaik dari cumi asin, anda pastinya harus memilih cumi asin yang berkualitas dong. Nah, cumi asin yang berkualitas baik biasanya memiliki ciri-ciri tertentu seperti bagian tubuhnya yang lengkap. Yaitu bagian badan dengan kepala masih tersambung dan tidak terlepas. Kemudian teksturnya yang kering dan beraroma segar. Hindari membeli cumi asin yang sudah tidak utuh dan berbau menyengat tak sedap, karena bisa jadi cumi asin tersebut sudah tidak segar lagi.
2. Cuci cumi asin di air mengalir
Selama proses pengasinan cumi, anda tidak bisa memastikan apakah prosesnya higienis atau tidak. Itu sebabnya, penting sekali untuk membersihkan cumi asin sebelum diolah. Usahakan untuk mencuci cumi asin di air mengalir sampai cumi tersebut benar-benar bersih dari kotoran yang mungkin menempel.
3. Rendam cumi asin
Karena cumi asin bersifat kering, maka anda harus merendamnya terlebih dahulu di air hangat agar lunak. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi rasa asin yang terlalu pekat. Cukup rendam selama 30 menit agar rasa khasnya tidak terlalu hilang. Anda juga bisa mencoba merendam cumi asin di air kapur bening selama dua puluh menit, lalu memasukannya ke air perasan jeruk nipis selama lima belas menit.
4. Olah cumi asin sebentar saja
Jika anda ingin mendapatkan tekstur sempurna dari cumi asin, anda harus memperhatikan cara mengolahnya. Masak cumi asin dengan api sedang sebentar saja agar teksturnya tetap terjaga. Mengolah cumi asin terlalu lama hanya akan membuat daging cumi asin menjadi keras dan sulit untuk dinikmati.
5. Perhatikan takaran garam
Karena diawetkan dengan garam, maka rasa asin cumi sudah cukup kuat. Jadi sebaiknya hindari menambahkan garam atau bumbu penyedap terlalu banyak karena akan membuat rasa masakan anda menjadi terlalu asin.
6. Simpan cumi asin di tempat kering
Cumi asin terkenal memiliki aroma yang kurang sedap, karena itulah anda harus benar-benar memperhatikan cara menyimpan cumi asin agar aromanya tidak menyebar. Cara terbaik menyimpan cumi asin adalah dengan memindahkannya ke wadah kedap udara dan letakkan di tempat kering, atau simpan dalam kulkas agar cumi asin awet lebih lama.
Walau sekilas terkesan ribet namun upaya anda akan terbayar dengan hasil masakan cumi asin yang lezat dan menggugah selera. Jadi, tertarik mengolah cumi asin untuk menu esok hari?
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]