Kuliner Lezat dan Oleh-Oleh Khas Jogja

Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Jogja itu kota yang ‘ngangenin. Setiap orang yang pernah berkunjung atau tinggal di sana pasti setuju dengan statement tersebut. Dulu saya pernah tinggal selama tiga tahun untuk sekolah dan rasanya masih belum puas menyusuri kota ini. Ada beberapa sudut yang menyimpan memori tersendiri di kepala saya dan setiap kembali ke sana, rasanya seperti ziarah ke masa lampau. Karena kebanyakan sudut-sudut tersebut adalah tempat makan, bisa dibilang saya sudah khatam soal kuliner khas Jogja! Tanpa banyak basa-basi, persiapkan diri anda sebelum ke Jogja dengan scroll ke bawah!
Kuliner Khas Jogja
1. Gudeg
Ketika mendarat pertama kali di Jogja, para pelancong pasti menyerbu makanan ikonik ini. Gudeg merupakan nangka muda yang direbus dan dimasak dengan kuah santan. Rasanya manis dan gurih, lengkap jika disajikan dengan nasi putih pulen dan mengepul, sambal krecek, baceman, dan opor ayam. Gudeg memiliki dua jenis yakni gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg kering bisa dijadikan oleh-oleh dan biasa dibungkus dalam besek atau gentong mini.
2. Brongkos
Tiap pulang ke rumah nenek, lauk ini pasti ada di meja makan. Brongkos merupakan tahu, tempe, daging, dan kacang tolo yang dimasak dengan kuah gelap dan gurih karena campuran santan dan kluwak. Masakan yang gurih, manis, dan pedas ini merupakan favorit Sri Sultan Hamengkubuwono X, lho! Kapan lagi bisa menyamai lidah raja Keraton, kan?
3. Sate Klathak

Kalau plesiran ke Bantul, sate kambing akan menyapa anda sepanjang jalan. Kalau biasanya sate ditusuk dengan kayu, sate klathak ditusuk dengan jeruji besi sepeda. Wah, aman nggak tuh? Justru dengan besi, daging kambing bisa matang luar dalam secara merata. Bumbunya pun sederhana sekali, cukup taburi garam dan langsung bakar di atas arang. Duh, begitu saja rasanya ingin nambah lagi. Jangan lupa pakai kuah gulainya ya!
4. Sajian Ala Angkringan
Salah satu kuliner malam populer di Jogja adalah angkringan. Eits, ini bukan nama makanannya ya, tapi sebutan untuk gerobak penjaja makanannya. Lalu ada apa saja dalam gerobak ini? Ada nasi kucing beserta lauk-pauknya dan tak lupa: kopi joss! Bagi anda penggemar kopi sejati, harus coba kopi hitam yang dicampur arang panas ini. Pas sekali untuk teman makan nasi kucing dan lauk pauk yang beraneka seperti bacem-baceman, tempe goreng tepung, sate puyuh, sate kerang, sate ati ampela dan banyak lagi! Saya saja sampai habis empat bungkus nasi tiap kali makan, nih.
5. Bakmi Godog
Belum kenyang tapi bosan dengan nasi kucing? Silahkan coba bakmi satu ini! Rasanya hangat karena kuah kaldunya yang mantap dengan sedikit taburan merica. Belum lagi irisan tomat, kubis, dan acar cabainya. Hmm, kangen deh. Warung bakmi langganan keluarga saya masaknya masih pakai anglo, jadi tiap ke sana pasti antri. Namun demi mie godog campur bihun-mie kuning favorit, saya sangat rela! Kebetulan warung-warung bakmi godog buka malam hari, jadi pas sekali untuk menemani udara malam.
6. Oseng-Oseng Mercon
Setelah hangat-hangat adem dengan bakmi godog, sekarang saatnya hangat-hangat membara! Seperti namanya, oseng mercon itu pedas sekali. Saya yang penggemar pedas saja sampai tak habis. Campuran kikil, gajih, daging sapi, dan semuanya ditumis dengan cabe rawit yang banyak memang ‘nendang sekali. Pastinya bikin anda yang ngantuk jadi melek lagi. Seperti bakmi godog, oseng mercon juga dijajakan saat malam hari. Berani coba?
7. Mangut Lele Asap

Setelah semua makanan di atas katam hari pertama, saatnya mencicipi makanan yang sedikit anti-mainstream. Lauk yang satu ini pas sekali untuk makan siang setelah euforia makanan-makanan di atas. Lele yang satu ini dibungkus dengan pelepah daun kelapa dan dibakar di dalam tungku. Setelah itu, disiram dengan kuah santan gurih dan pedas. Seperti gulai di RM Padang tapi versi kota gudeg, hihihi. Wajib dimakan dengan nasi putih hangat ya!
Oleh-Oleh Khas Jogja
1. Bakpia
Pamor cemilan yang satu ini hampir menyamai gudeg. Bakpia terkenal sebagai cemilan oleh-oleh khas Jogja, yang terbuat perpaduan tepung terigu dan kacang hijau. Itu versi klasiknya ya, karena sekarang bakpia memiliki varian isi seperti keju, cokelat, dan sebagainya. Bentuknya bulat dan halus, cocok dikonsumsi di perjalanan pulang.
2. Yangko
Kenyal, legit, dan manis. Itulah yangko alias mochi dari Jogja. Tidak seperti mochi kebanyakan, yangko ini berbentuk kotak dan beraneka warna. Mochi ini terbuat dari tepung beras ketan dan diisi dengan kacang yang dicincang. Saya pribadi baru mencicipi kudapan ini saat dioleh-olehi teman. Rasanya unik, lho! Pokoknya anda harus coba!
3. Jadah Tempe

Kaliurang terkenal dengan udaranya yang sejuk dan dingin, tapi selain itu ada jadah tempe Mbah Carik yang melegenda! Jadah yang merupakan uli atau olahan ketan disajikan dengan tempe atau tahu bacem. Rasanya gurih dan legit, apalagi ditambahkan cabai hijau yang pedas. Konon kudapan ini tak bisa ditemukan di sembarang tempat, lho. Jadi bolehlah mendaki sebentar ke Kaliurang demi makanan fenomenal dari Jogja ini, hihihi.
4. Salak Pondoh
Setelah makan kudapan manis dan gurih, sekarang waktunya ngemil buah! Tanah di kawasan Jogja dan sekitar subur berkat gunung merapi yang masih aktif. Salah satu tanaman yang dihasilkan tanah subur ini adalah salak pondoh. Dagingnya berwarna putih dan kering, tapi rasanya manis menyegarkan! Lumayan juga bawang pulang yang segar-segar, kan?
5. Cokelat Monggo
Tak perlu jauh-jauh ke Belgia untuk menikmati cokelat dengan kandungan kokoa asli. Sudah ada satu merk terkenal dari Jogja bernama Cokelat Monggo. Kualitas cokelat ini tak diragukan lagi, lho. Rasanya seenak cokelat impor yang biasa anda beli. Cokelat Monggo hadir dalam berbagai varian seperti dark chocolate, milk chocolate, praline, bahkan ada yang dicampurkan dengan kacang mete dan jahe. Ayo serbu sebelum kehabisan!
Menulis artikel ini benar-benar jadi mesin waktu buat saya. Selain daftar makanan dan oleh-oleh di atas, masih banyak jajanan khas Jogja yang perlu anda coba seperti rujak es krim, sate gajih di Pasar Beringharjo, ayam geprek, geplak, dan lain-lain. Eh tapi kalau dari daftar di atas, mana yang favorit anda?
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]