Apa Bedanya? Sawi Hijau vs Sawi Pahit
(Image: Shutterstock)
Penulis: Selly.J | Editor: Ria
Jika dipikir-pikir, sawi hijau adalah sayuran yang paling ‘eksis’. Sebab, sayuran ini digunakan di berbagai jenis makanan. Mulai dari mie ayam, bakso, bihun goreng, hingga cap cay. Tidak heran, banyak orang yang selalu menyediakan stok sawi hijau di kulkasnya. Jika memasak, tinggal tambahkan sawi hijau deh, supaya bisa sekaligus mengonsumsi sayur. Tapi, ternyata sawi hijau punya ‘kembaran’ lho. Yaitu sawi pahit atau sawi hijau pahit. Supaya tidak tertukar saat membeli, yuk kenali perbedaan keduanya.
1. Bentuk dan ukuran
Sawi pahit memiliki bentuk seperti menguncup layaknya bunga yang belum mekar. Sebenarnya, sawi tidak pahit juga memiliki bentuk yang sama. Hanya saja, sawi pahit memiliki batang yang pendek. Sementara itu, batang sawi tidak pahit berukuran cukup panjang. Makanya, sawi pahit terlihat ‘lebih menempel’ dibandingkan sawi tidak pahit.
Ukuran batang kedua sawi ini juga berbeda. Dibandingkan batang sawi tidak pahit, batang sawi pahit lebih lebar. Untuk bagian daun, sawi pahit memiliki daun yang cukup tebal. Berbeda dari daun sawi tidak pahit yang tipis dan mudah dihancurkan.
2. Rasa
Sesuai namanya, sawi pahit memiliki rasa yang cenderung pahit. Tapi, tidak sampai sepahit daun pepaya kok. Sementara itu, sawi tidak pahit terasa sedikit manis.
Jika dimasak, rasa pahit pada sawi hijau akan tetap ada. Rasa inilah yang menjadi ciri khas pada sawi hijau pahit. Sementara itu, sawi tidak pahit malah tidak akan terasa jika sudah dimasak.
3. Sebutan lain
Supaya tidak salah membeli, anda juga bisa mengenali perbedaan sawi berdasarkan namanya. Di pasaran, sawi tidak pahit sering disebut sebagai caisim. Sebenarnya, istilah ini diambil dari dialek Hokkian. Tapi, istilah tersebut kini juga digunakan masyarakat Indonesia untuk mereferensikan sawi tidak pahit. Sementara itu, sawi hijau pahit tidak dikenal dengan istilah tertentu. Jika hendak membelinya, anda cukup menggunakan istilah ‘sawi pahit’.
4. Kegunaan
Sawi pahit lebih sering kita temukan pada masakan-masakan oriental. Biasanya, sawi ini diolah dengan cara ditumis. Selain itu, sawi pahit juga bisa difermentasikan. Pernah dengar istilah ‘sayur asin’? Nah, bahan makanan khas oritental ini sebenarnya dibuat dari sawi pahit lho.
Sawi tidak pahit cenderung lebih populer. Tapi, sawi ini biasanya hanya digunakan sebagai pelengkap, bukan bahan utama. Misalnya pelengkap sayur pada bakso, mie ayam, mie goreng, serta menu tumisan.
Tidak sulit kan membedakan sawi pahit dan sawi tidak pahit? Kenampakan fisiknya ternyata juga cukup berbeda. Sebelum memilih salah satunya, sesuaikan dahulu dengan menu yang akan dimasak dan selera anda, ya.
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]
Kalau ada gambarnya, kayaknya lebih jelas deh, hehe