Mengenal, Memilih, Mengolah, dan Menyimpan Asam Jawa

Penulis: Ninna.L | Editor: Ria
Tak hanya segar, sajian bercitarasa asam juga sangat lezat. Apalagi yang berkuah, seperti sayur asem dan pempek. Nah, rahasia dari kesegaran sayur asem dan kuah pempek itu biasanya terletak pada penggunaan asam jawa. Bagi anda yang belum tahu, asam jawa adalah sejenis buah yang rasanya asam. Meskipun namanya asam jawa, tapi asam jawa bukan berasal dari Jawa, Indonesia lho. Asam jawa pertama kali ditemukan di Afrika Timur, lalu menyebar ke negara-negara tropis seperti Indonesia, dengan nama yang berbeda-beda di setiap negara.
Bentuk dari asam jawa ini bisa dibulang unik. buahnya yang legit dan berbiji besar dibungkus oleh cangkang warna cokelat berbentuk seperti buah polong. Tekstur dari buah asam ini lengket dan berserat, dengan rasa yang manis dan asam. Buah asam jawa yang masih muda berwarna cokelat muda dan rasanya sangat asam, sehingga cocok untuk dibuat sayur asem atau rujak.
Sedangkan asam jawa yang sudah tua dan matang berwarna merah kecokelatan, dan lebih cocok diolah menjadi minumanatau dicampur ke dalam jamu untuk mengurangi rasa pahit. Bahkan, sekarang asam jawa juga sudah dijadikan manisan atau permen lho. Selain rasanya yang menyegarkan, asam jawa juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meredakan batuk, mengurangi radang, hingga menurunkan demam.
Dengan penjelasan di atas, anda pasti tertarik juga dong menggunakan asam jawa untuk dibuat masakan atau minuman, kan? Jika jawabannya iya, berikut saya bagikan tips memilih, menyimpan, dan mengolahnya khusus untuk anda.
1. Memilih Asam Jawa: Berbiji vs Tanpa Biji
Untuk mendapatkan rasa dan manfaat asam jawa yang maksimal, anda tentu harus memilih asam jawa yang berkualitas baik. Biasanya, di pasaran tersedia dua jenis asam jawa, yaitu asam jawa yang masih ada bijinya dan yang sudah dibuang bijinya.
Saya lebih menyarankan anda memilih asam jawa yang dijual dengan bijinya, karena rasanya jauh lebih kuat dan lebih segar. Asam jawa dengan biji berciri khas warnanya yang cokelat tua dan bijinya yang timbul saat diraba.
Asam jawa tanpa biji memiliki kekurangan yaitu aroma dan rasanya yang kurang kuat. Hal tersebut karena asam sebelumnya sudah diolah sedemikian rupa menjadi pasta. Sehingga rasa dan aromanya sudah berkurang.
2. Mengolah Asam Jawa: Rendam dengan Air Panas
Karena asam jawa memiliki tekstur yang lengket, anda harus mencairkannya terlebih dahulu dengan air panas. Rendam asam jawa sebentar, lalu aduk sampai semua sarinya keluar. Jangan lupa menyaring asam jawa sebelum digunakan agar seratnya tidak ikut terbawa pada masakan.
3. Menyimpan Asam Jawa: Pindahkan dalam Wadah Kedap Udara
Biasanya, asam jawa hanya digunakan sedikit saja dalam masakan. Itu sebabnya asam jawa yang anda beli pasti akan tersisa cukup banyak, sehingga anda harus menyimpannya dengan baik supaya tetap maksimal saat dipakai lagi nanti.
Pindahkan asam jawa dalam wadah tertutup yang bersih dan kering, lalu masukkan ke dalam kulkas. Jika ingin lebih awet lagi dalam jangka waktu lama, anda juga bisa memasukkannya ke freezer.
Sekarang sudah jelas, kan, bahasan mengenai asam jawa. Jadi, anda tidak akan keliru lagi saat memilih, mengolah, dan menyimpannya. Anda pun bisa membuat aneka sajian dan minuman dengan citarasa asam menyegarkan di rumah.
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]
Untuk apa asam jawa matang yang selama ini banyak di cari oleh agen2 atau pembeli
Dikupas dulu apa tidak kulitnya?