Mengenal, Memilih, dan Menyimpan Timun Suri

Penulis: Ninna.L | Editor: Ria
Menjelang dan saat bulan puasa, timun suri mendadak jadi primadona. Hampir di sepanjang jalan, saya bisa dengan mudah menemui penjual dadakan yang menawarkan timun suri dengan harga terjangkau. Padahal sebenarnya timun suri bukan kategori buah musiman, lho. Ia bisa ditanam dan dipanen kapan saja. Saya pun tak ketinggalan memburu buah yang satu itu. Aroma harum dan citarasanya yang unik membuat buah ini cocok sekali dijadikan minuman untuk takjil buka puasa.
Meskipun namanya timun, timun suri sebenarnya tidak sama dengan mentimun sayur. Timun suri masuk dalam suku labu-labuan dan masih satu keluarga dengan blewah dan melon. Bagi anda yang belum tahu, timun suri memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan sistem imun tubuh, menyehatkan sendi tulang, melancarkan pencernaan, menyehatkan mata, menjaga tekanan darah, dan menangkal radikal bebas.
Nah, sebelum membeli timun suri, coba cek poin-poin di bawah ini agar anda bisa mendapatkan timun suri terbaik untuk diolah.
1. Perhatikan kulit timun suri
Jika biasanya anda menghindari membeli timun suri yang kulitnya sedikit retak, maka mulai saat ini gantilah kebiasaan tersebut. Timun suri yang memiliki retakan justru menandakan jika dia sudah matang di pohonnya. Retakan tersebut muncul karena buahnya membesar dan mengembang sehingga memaksa kulitnya untuk robek. Tapi perlu diperhatikan, retakan pada timun suri harus bersih dan tidak layu. Karena hal tersebut menandakan timun suri masih segar.
2. Perhatikan tingkat kematangan buah timun suri
Timun suri yang baik untuk diolah tentu saja yang sudah matang, tapi anda juga harus memperhatikan tingkat kematangannya. Pastikan anda memilih timun suri timun yang harum, matang, lembut, tapi teksturnya masih renyah. Hindari membeli timun suri yang lembek dan terlalu matang karena akan hancur saat dicampurkan ke dalam minuman anda.
3. Perhatikan aroma timun suri
Salah satu cara termudah untuk mengetahui apakah timun suri sudah matang atau belum adalah dari aromanya. Jika timun suri mengeluarkan aroma harum yang manis dan menyegarkan, tandanya timun suri tersebut sudah siap panen dan enak untuk diolah. Tapi jika timun suri tak mengeluarkan aroma apa pun, bisa jadi timun suri tersebut masih mentah dan keras.
4. Jangan tertipu warna kulit timun suri
Kebanyakan orang berpikir jika timun suri yang sudah matang memiliki warna kulit yang kuning. Padahal sebenarnya anggapan tersebut tak selalu benar. Ada timun suri yang memang tetap berwarna hijau meskipun sudah matang. Jadi jika anda menemukan timun suri berwarna hijau tapi memiliki ciri poin-poin sebelumnya, anda bisa membeli timun suri tersebut.
5. Simpan timun suri di dalam kulkas
Jika anda tidak akan langsung memakai timun suri, sebaiknya anda menyimpan timun suri tersebut di dalam kulkas agar tetap segar dan tahan lama. hindari menyimpan timun suri dalam suhu ruangan karena hanya akan membuat timun suri anda cepat layu dan busuk.
Dengan tips di atas, anda tidak akan keliru lagi saat membeli dan menyimpan timun suri untuk diolah. Sekarang saatnya untuk membuat es timun suri segar dengan resep di sini. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]