Aneka Jenis Gula Yang Perlu Kita Kenal
(Image: Shutterstock)
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Hidup ini memang butuh pemanis. Dulu saya sangat anti makanan manis karena hangatnya isu diabetes. Cukup lama saya tidak bersentuhan dengan kue, minuman bersoda, nasi, dan sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu, saya pun tahu bahwa gula tidak hanya ditemui dalam makanan di atas. Tanpa sadar gula juga ditambahkan dalam masakan lauk-pauk untuk menyeimbangkan rasa asin, asam, pahit menjadi rasa yang paling dicari semua orang, yakni gurih atau umami. Tapi sebelum belanja gula, sudah tahu belum jenisnya? Kalau belum, yuk, simak ragamnya di bawah ini.
Gula Putih (White Sugar)
1. Pasir/Granulated: Secara umum, jenis gula inilah yang seringkali dideskripsikan sebagai “gula”. Gula pasir merupakan hasil kristalisasi cairan tebu dengan tekstur halus dan warna putih seperti kertas. Gula pasir merupakan gula serbaguna yang dapat dipakai dalam berbagai jenis hidangan, mulai dari kue, minuman, hingga tumisan.
2. Caster: Sekilas gula caster memang mirip dengan gula pasir dilihat dari tekstur dan warna. Ternyata gula ini memiliki kristal yang lebih kecil sehingga lebih cepat larut dalam cairan dan adonan. Juga karena teksturnya yang ringan, gula caster sering digunakan untuk membuat sponge cake, meringue, dan whipped cream.
3. Halus: Gula halus berasal dari gula pasir yang dihaluskan menjadi bentuk bubuk. Jika dilihat lebih jelas, gula halus memiliki partikel kristal yang lebih kecil dari gula caster tapi tidak sekecil gula donat. Gula halus sering digunakan sebagai bahan taburan cake atau kue kering. Selain itu karena teksturnya yang ringan, gula halus juga sering dicampurkan ke adonan buttercream.
4. Donat/Icing: Ingat gula bubuk yang biasa disajikan dengan donat kentang? Berbeda dengan gula halus biasa, gula donat telah dihaluskan sepuluh kali lipat sehingga teksturnya seperti tepung. Gula ini juga tidak akan basah bila terkena minyak karena mengandung tepung jagung dan bahan pengelmusi. Rasanya dingin ketika dikecap dan umum ditaburkan untuk donat goreng atau kue putri salju.
5. Batu: Gula batu merupakan hasil kristalisasi gula pasir. Dibuat dengan bantuan air panas, gula pasir tersebut nantinya berubah menjadi bongkahan dingin. Bentuk akhirnya seperti batu kristal dan membutuhkan waktu lama untuk larut dalam air. Jenis gula ini lebih sering ditemukan sebagai teman minuman hangat.
6. Dadu: Tentu saja gula ini memiliki bentuk kotak seperti dadu. Terbuat dari gula pasir berkualitas tinggi yang dipres membentuk kotak dan kemudian dikeringkan. Gula dadu lebih sering dipakai sebagai pelengkap minuman-minuman panas seperti kopi dan teh.
Gula Cokelat (Brown Sugar)
1. Aren: Gula ini terbuat dari sari pohon aren atau enau. Warnanya cokelat gelap, bertekstur kasar, dan kebanyakan dijual dalam bentuk silinder. Rasanya yang manis-gurih seperti permen susu dan aroma yang wangi cocok digunakan dalam minuman-minuman tradisional Indonesia seperti cendol dan ronde. Selain itu, gula aren juga menjadi alternatif pemanis adonan kue serta digunakan dalam semur dan gudeg.
2. Jawa/Merah: Gula ini sering tertukar dengan gula aren karena sekilas fisiknya terlihat sama. Padahal dari bahan dasar, gula jawa terbuat dari sari pohon kelapa. Anda bisa melihat perbedaan paling jelas dari segi warnya yang cokelat terang. Dalam masakan, gula jawa sering dijadikan bahan baku kecap. Meskipun rasa manis-legitnya tidak sekuat gula aren, gula jawa juga bisa digunakan untuk kue, puding, atau dicampurkan dalam minuman.
3. Palem/Semut: Pada intinya gula palem merupakan gula aren atau gula jawa yang dihaluskan. Sering juga dijuluki gula semut karena warnanya yang cokelat seperti semut. Gula palem memiliki aroma wangi seperti gula jawa dan aren sehingga sering digunakan untuk membuat ontbijkoek, fruit cake, dan kue-kue kering.
4. Cokelat: Masyarakat memang lebih akrab dengan istilah brown sugar tapi gula ini tidak banyak digunakan dalam masakan khas Indonesia. Gula cokelat memiliki dua jenis warna yakni terang (light) dan gelap (dark). Gula cokelat awalnya adalah gula putih yang dituang sirup molase. Seberapa banyak sirupnya akan berpengaruh pada warna akhir dan rasa gula. Rasanya pun tidak semanis gula putih. Namun baik light brown sugar atau dark brown sugar, keduanya biasa digunakan sebagai bahan baku kue dan roti.
Gula Cair (Liquid Sugar) dan Lain-Lain
1. Karamel: Merupakan hasil dari pemanasan gula pasir. Warnanya cokelat hingga kehitaman tergantung seberapa lama pemanasannya. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi rasa karamel dimana semakin lama dipanaskan, karamel dapat berubah menjadi hitam dan pahit. Aromanya yang wangi membuat karamel sering digunakan sebagai saus, pewarna, penambah rasa, serta pembangkit aroma dalam makanan atau minuman pencuci mulut.
2. Simple Syrup: Sirup ini merupakan campuran gula dan air dengan perbandingan 1:1. Bentuknya cair dan terasa lengket. Simple syrup biasa digunakan sebagai bahan olesan untuk melembabkan permukaan kue atau disajikan sebagai pemanis minuman di beberapa restoran.
3. Molasses/Black Syrup: Sirup ini sulit tergantikan dengan yang lain karena terlalu unik. Warnanya hitam dan memiliki rasa manis yang ringan. Semakin pekat teksturnya maka rasanya akan semakin kurang manis. Black syrup cocok dimasak dengan rempah kayu manis, jahe, dan pala. Selain itu bisa dipakai untuk membuat cookies dan roti agar lebih lembut dan renyah.
4. Golden Syrup: Sirup ini dibuat dari proses penyulingan ampas molase. Aromanya tidak setajam black syrup dan berwarna keemasan. Karena warna tersebut, golden syrup sering dipakai untuk menggantikan madu meskipun rasanya tidak semanis madu. Golden syrup dapat dipakai untuk baking dan pencuci mulut serta dituangkan di atas pancake, kue, dan sebagainya.
5. Jagung/Corn Syrup: Kental seperti gelatin. Gula jagung terbuat dari pati jagung yang dipanaskan dengan air lalu nantinya berubah menyerupai gelatin. Kandungan glukosanya cukup tinggi sehingga bisa sejajar dengan gula pasir. Teksturnya yang kental membuat gula jagung sering dipakai untuk menambah volume adonan sehingga tekstur kue atau roti lebih moist.
6. Jelly: Sama seperti namanya, gula jelly merupakan larutan gula berwarna kuning kental dengan tekstur seperti jel. Gula jelly terbuat dari bahan yang sama dengan simple syrup tetapi memiliki takaran gula yang lebih besar daripada air. Gula jelly sering digunakan untuk pembuatan buttercream.
7. Gula Diabetes/Alkohol: Eits, jangan panik. Namanya saja yang begitu tapi gula ini tidak mengandung gula ataupun alkohol sama sekali. Gula alkohol terbuat dari tumbuh-tumbuhan alami seperti dedaunan dan buah-buahan. Kalau kita sering merasakan manis ketika makan buah, maka rasa manis tersebut yang diekstrak menjadi gula. Rasanya tetap sama seperti gula pada umumnya serta memiliki beragam jenis seperti sorbitol, mannitol, xylitol, dan sebagainya. Gula alkohol sering ditemukan dalam makanan-makanan berlabel “sugar free”.
Ternyata gula punya banyak jenis, ya. Meskipun sebagian besar digunakan untuk baking dan desserts, anda bisa kok bereksperimen dengan jenis-jenisnya. Yang penting jaga takaran gulanya, ya, supaya anda tidak diabetes beneran!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]
bagus bermanfaat. untuk es krim gula mana yang lebih baik digunakan menurut mbak ?? terimakasih atas berkenan menjawab WA 0812 6520 6542 Barokallohu wa jazakumullahu