Apa Bedanya? Croissant vs Puff Pastry
Penulis: Selly.J | Editor: Ria
Jika anda pecinta pastry, pasti sudah tidak asing dengan croissant. Camilan ini memiliki bentuk khas menyerupai bulan sabit. Selain itu, bagian dalam croissant juga memiliki lapisan yang banyak. Tapi, ternyata ada pula puff pastry yang bagian dalamnya juga seperti croissant, lho. Jika dibelah, keduanya sama-sama memiliki bagian yang berlapis. Lantas, kenapa croissant tidak disebut sebagai puff pastry saja ya? Apakah karena tidak memiliki bentuk bulan sabit seperti croissant? Yuk cari tahu beda keduanya di ulasan berikut ini!
1. Bahan Dasar
Karena keduanya termasuk jenis pastry, kita tentu berpikir bahan dasar yang digunakan sama. Memang, terdapat beberapa bahan dasar yang sama antara croissant dan puff pastry. Misalnya seperti tepung, garam, gula, dan air. Namun ada juga bahan dasar yang menjadi perbedaan signifikan antara croissant dan puff pastry. Croissant menggunakan ragi sehingga teksturnya menjadi empuk seperti roti. Sementara itu, adonan puff pastry tidak mengggunakan ragi. Hal inilah yang membuat puff pastry terasa lebih renyah ketika disantap.
2. Cita Rasa
Dibandingkan puff pastry, croissant lebih banyak menggunakan gula sehingga rasanya lebih manis. Tidak heran, croissant polos tanpa isian juga terasa lezat. Sementara itu, puff pastry terasa kurang manis sehingga harus ditambahan dangan isian. Namun, karena rasanya lebih netral, kita dapat menambahkan isian manis maupun gurih.
3. Daya Tahan
Karena menggunakan ragi, adonan croissant hanya dapat bertahan sekitar dua hari. Sementara adonan puff pastry dapat bertahan lebih lama karena tidak menggunakan ragi. Jika disimpan di dalam kulkas, adonan ini dapat bertahan hingga satu bulan. Sebelum menyimpannya di kulkas, kita perlu membungkus adonan dengan wrap plastik. Jadi, adonan akan bebas dari kontaminasi dan tetap terjaga kelembapannya.
4. Jenis Olahan
Karena memiliki tekstur seperti roti, variasi croissant hanya terdapat pada isinya saja. Misalnya seperti custard, coklat, selai, serta mentega. Namun, croissant tidak harus dibentuk seperti bulan sabit, lho. Kita juga dapat mengkreasikan adonan croissant dengan bentuk seperti lonjong maupun bulat. Sementara itu, puff pastry dapat diolah menjadi berbagai jenis kue. Contohnya seperti apple strudel, egg tart ala Portugis, serta kue Napoleon. Selain olahan manis, puff pastry juga cocok untuk olahan yang gurih. Misalnya saja stik keju, puff isi tuna, puff pastry isi telur.
Wah, ternyata puff pastry dan croissant tidak hanya dibedakan dari bentuknya saja ya. Keduanya memiliki cara pembuatan dan bahan baku yang berbeda. Entah croissant ataupun puff pastry, sama-sama nikmat bagi saya. Anda sendiri tim croissant atau tim puff pastry? Contek resep praktis di bawah ini untuk membuat keduanya sendiri di rumah.
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]