Apa Bedanya? Lemper vs Arem-Arem
(Image: Ida Aryo)
Penulis: Manggarayu
Tak hanya sajian besar, Indonesia pun kaya akan beragam kudapan. Tiap daerah seperti punya ciri khasnya masing-masing untuk sebuah kudapan, bahkan tak jarang ada yang tertukar saking miripnya. Contohnya lemper dan arem-arem. Kedua kudapan khas Jawa ini sekilas punya kenampakan yang mirip. Keduanya pun sering disajikan sebagai pengganjal perut atau cemilan dalam acara-acara tertentu. Namun soal isi, bahan, dan cara pembuatan, dua jajanan pasar ini sangat berbeda, lho. Daripada tertukar, yuk simak perbedaan mendasarnya berikut ini!
Kenampakkan bentuk dan rasa lemper vs arem-arem
Dari segi kemasan, lemper dan arem-arem memang agak sulit dibedakan. Apalagi jika keduanya dijejerkan dengan ukuran yang sama, wah siap-siap tertukar nih! Namun jangan khawatir, kita bisa membedakan bentuk keduanya secara garis besar.
Lemper, pada umumnya, memiliki ukuran yang lebih kecil dari arem-arem. Versi klasiknya dikemas seperti lontong dengan balutan daun pisang. Namun seiring berjalannya waktu, lemper juga dibuat dengan variasi bentuk. Ada yang dibalut seperti lontong, tapi ada juga yang hanya dilipat dengan sehelai daun pisang.
Sedangkan arem-arem hampir tidak pernah merubah kemasannya. Ukurannya lebih besar dari lemper dengan permukaan daun pisang yang lebih basah.
Tekstur lemper lebih padat dan lengket daripada arem-arem. Rasanya cenderung gurih dan sedikit manis, tergantung pada isian lemper itu sendiri. Kadang, ada lemper yang berisi abon atau suwiran ayam berbumbu. Di sisi lain, arem-arem akan lebih mudah jatuh dan umumnya terkesan basah. Rasanya gurih dan sedikit pedas karena biasanya diisi dengan sambal goreng.
Asal-usul lemper vs arem-arem
Meskipun keduanya terlihat sama, lemper dan arem-arem memiliki sejarah yang berbeda. Lemper sendiri punya filosofi yang dipercaya masyarakat, yakni ketan putih yang terasa lengket itu merupakan simbol persatuan atau ikatan persaudaraan. Selain itu, lemper sengaja disajikan dalam hajatan dan acara-acara adat sebagai simbol rezeki atau harapan. Lagi-lagi, ketan putih lengket tersebut dimaknai sebagai perekat antara rezeki dengan yang empunya hajat.
Tak ada yang tahu pasti darimana asal lemper, tapi ada sejarah unik di balik kudapan gurih ini. Dulu, lemper tidak diisi dengan suwiran daging, melainkan dengan gebingan atau daging kelapa yang dimasak kering seperti serundeng. Alasannya, harga daging dan protein lainnya di zaman itu membuat masyarakat pun membuat opsi untuk isian lemper. Namun seiring berjalannya waktu, isian lemper pun mulai berganti menjadi daging atau abon. Bahkan, tampilan lemper pun tak lagi dibungkus seperti lontong, tapi sudah memakai dadar telur atau plastik bening.
Di sisi lain, tak ada asal-usul yang jelas bagaimana dibuatnya arem-arem. Kudapan ini berasal dari Kebumen yang kemudian tersebar ke seluruh penjuru pulau Jawa dengan berbagai versi. Misalnya di arem-arem di Jakarta dan Jawa Tengah yang diisi sambal kentang dan bihun berbeda dengan arem-arem khas Jawa Barat yang diisi sambal oncom.
Nah, berbeda dengan lemper yang biasa disajikan saat acara hajat, arem-arem atau lontong isi biasa dijajakan untuk sarapan pagi. Biasanya, arem-arem dijajakan tersendiri dengan aneka gorengan, cabai rawit hijau, dan saus kacang. Atau bisa saja dijejerkan dengan aneka jajanan pasar lainnya. Harganya yang ekonomis sebagai pengganjal perut selalu jadi incaran banyak orang.
Bahan pembuatan lemper vs arem-arem
Karena keduanya memiliki rasa dan bahan isian yang cukup berbeda, otomatis bahan pembuatannya secara keseluruhan pun berbeda, nih. Lemper dibuat dengan beras ketan putih yang dimasak santan dan daun pandan agar terasa gurih dan wangi. Garam dan gula adalah bumbu penambah rasa saat beras ketan dimasak. Untuk isian lemper biasanya memakai suwiran ayam berbumbu atau abon.
Ayam yang digunakan adalah ayam tanpa tulang bagian dada, sedangkan bumbunya memakai bumbu dasar putih yang akan terasa makin gurih saat dimasak dengan santan. Oh ya, ada dua porsi santan untuk lemper ya, yakni santan untuk masak beras ketan dan santan untuk masak ayam suwir. Untuk bumbu dasar putihnya bisa diganti bumbu dasar merah jika ingin isian lemper yang pedas.
Selain bahan-bahan di atas, anda juga bisa tambahkan aneka rempah untu masak isian lemper seperti daun aromatik, serai, lengkuas, dan merica. Namun kalau anda ingin praktis, gunakan abon ayam atau abon sapi untuk isian lemper. Dijamin, gurih-manisnya juga bisa membuat lemper terasa nikmat!
Untuk buat arem-arem, pakai beras pulen supaya rasanya lebih enak. Beras ini nantinya akan diaron dengan santan dan bumbu penyedap hingga matang. Isian arem-arem bisa memakai sambal goreng dengan bahan sesuai selera. Anda bisa buat sambal goreng kentang, sambal goreng tempe, sambal goreng oncom, dan sebagainya. Apapun jenis sambal gorengnya, sediakan bumbu dasar merah dan bahan proteinnya.
Cara membuat lemper vs arem-arem
Lemper
Proses membuat lemper diawali dengan memasak beras ketan dalam santan. Masukkan beras ketan putih yang sudah dicuci ke dalam panci, lalu tuang dengan santan yang sudah sedikit diencerkan. Masukkan juga daun pandan yang sudah diikat simpul supaya beras ketan lebih wangi. Proses aron ini dilakukan hingga santannya menyerap sempurna dalam beras ketan putih dan teksturnya empuk. Supaya tidak lekas gosong, gunakan api kecil dan aduk beras secara perlahan. Tambahkan garam-gula secukupnya dan jangan lupa tes rasa, ya.
Untuk isian berupa suwiran ayam berbumbu, tumis bumbu halus terlebih dulu hingga harum. Tambahkan rempah lain untuk menambah citarasa, lalu masukkan suwiran ayam yang sudah direbus ke dalamnya. Masukkan santan bila pakai, lalu masak hingga teksturnya kering dan bumbunya meresap sempurna dalam ayam suwir.
Selanjutnya, siapkan daun pisang yang sudah dikukus atau dibakar supaya lebih lemas dan mudah dibentuk. Potong daun pisang jadi persegi panjang, lalu tuang ketan putih aron dan diisi dengan suwiran ayam berbumbu atau abon. Ingat, perbandingannya 2:1 antara ketan putih dan isiannya ya. Gulung daun pisang dan bentuk jadi lemper, lalu kukus hingga matang.
Kalau tak ingin bentuk lontong, pakai loyang untuk mencetak lempernya. Olesi dengan sedikit minyak, lalu tuang ketan putih terlebih dulu dan ratakan. Lapisan kedua diisi dengan suwiran ayam atau abon, ratakan juga. Dan lapisan terakhir adalah ketan putih lagi. Kukus hingga matang, lalu potong sesuai selera nantinya.
Arem-arem
Proses pembuatan arem-arem sebetulnya tak jauh beda dengan lemper. Beras pulen perlu diaron terlebih dulu dengan santan dan bumbu rempah hingga matang. Masukkan beras yang sudah dicuci ke dalam panci, lalu tuang santan dan bumbu rempah aromatik ke dalamnya. Taburkan garam-gula secukupnya, lalu masak dengan api kecil cenderung sedang.
Untuk isiannya, tumis bumbu dasar merah hingga harum dan masukkan bahan lain seperti potongan tempe, kentang, daging, oncom, dan sebagainya. Masak hingga teksturnya kering dan matang meresap sempurna. Usahakan isiannya jangan terlalu basah ya, entah karena siraman air kaldu (untuk citarasa) atau karena minyak, jika tak ingin tekstur arem-aremnya jadi lembek.
Siapkan daun pisang yang sudah dilemaskan. Potong persegi panjang, lalu isi dengan nasi aron dan sambal goreng. Perbandingannya pun kurang lebih sama seperti lemper, yakni 2: 1 untuk nasi aron dan isiannya. Gulung hingga membentuk lontong, sematkan tusuk gigi di kedua ujungnya, lalu kukus hingga matang.
Nah, sekarang jangan terbalik lagi ya. Selain dua jajanan pasar ini, masih banyak jenis kudapan khas Indonesia yang wajib anda kenal, nih. Misalnya ranggi, pancong, bandros, dan gandos yang terlihat mirip. Kenali perbedaannya di sini daripada salah beli!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]