4 Tips Sukses Membuat Kefir Sendiri Ala Rumahan atau Homemade
(Image: Shutterstock)
Penulis: Ninna.L | Editor: Ria
Akhir-akhir kefir sedang booming di kalangan masyarakat karena manfaatnya yang sangat banyak. Nah, jika anda belum tahu, kefir adalah susu yang difermentasi dengan kombinasi bakteri dan jamur/kapang. Tekstur dan rasanya hampir sama seperti yogurt, tapi manfaatnya jauh lebih banyak, karena kefir mengandung beberapa bakteri baik yang tidak terkandung di dalam yogurt. Secara garis besar, kefir bermanfaat sebagai anti bakteri, membantu menjaga kesehatan tulang, mencegah kanker, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan sistem imun.
Di Indonesia sendiri, kefir hanya dijual di toko-toko tertentu dan masih agak sulit ditemukan. Anda juga bisa langsung membelinya dari produsen rumahan. Itu sebabnya harga kefir jadi lebih mahal jika dibandingkan harga yogurt. Membuatnya sendiri sebenarnya tidak sulit kok, anda bisa bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Siapkan alat dan bahan
Untuk membuat kefir, bahan utama yang anda butuhkan adalah biji kefir atau kefir grain yang sekilas bentuknya mirip seperti popcorn. Anda bisa beli di produsen kefir rumahan secara langsung ataupun online (ya, ada banyak sekali yang menjual kefir dan produk olahannya termasuk biji kefir secara online).
Bahan selanjutnya adalah susu kambing murni. Tapi jika anda sulit mendapatkan susu kambing, anda juga bisa kok menggantinya dengan susu sapi murni atau susu UHT yang lebih murah dan mudah didapat.
Selanjutnya, siapkan juga botol kaca, spatula kayu, dan saringan plastik yang benar-benar bersih dan kering. Jika alat-alat tersebut kotor, maka proses fermentasi tidak akan berjalan sempurna karena rentan terkontaminasi.
2. Campur bahan kefir
Pertama-tama, masukkan susu murni yang sudah dipasteurisasi (dipanaskan, tapi tidak sampai mendidih, untuk membunuh kuman atau bakteri jahat tanpa membunuh gizi dalam susu) ke dalam botol kaca atau wadah lain, lalu tambahkan bibit kefir. Selanjutnya, aduk sampai bibit kefir tercampur rata dengan susu, lalu tutup wadah sampai rapat dan simpan di tempat yang gelap selama sehari penuh. Untuk 1 liter susu, bibit kefir yang digunakan adalah sekitar 20-50 gram.
3. Proses fermentasi
Setelah 24 jam, buka kembali tutup wadahnya, lalu aduk kefir dengan spatula kayu secara perlahan dan cukup sebentar saja. Hal tersebut bertujuan agar proses fermentasi berjalan dengan sempurna sehingga nantinya tekstur kefir menjadi bagus. Setelah itu, tutup dan simpan kembali kefir di tempat gelap selama 24 jam.
4. Penyimpanan kefir yang sudah jadi
Langkah terakhir, buka tutup wadah, lalu ambil bagian paling atas yang menggumpal dengan spatula kayu secara perlahan. Setelah itu, aduk bagian bawah kefirnya sampai merata dan homogen (menyatu sempurna dan tidak ada yang menggumpal/memisah), pindahkan ke dalam wadah bersih, tutup rapat, dan simpan ke dalam kulkas. Kefir akan lebih nikmat diminum saat sudah dingin lho.
Untuk kefir bagian paling atas tadi, anda bisa sisihkan ke dalam wadah lain dan simpan di freezer untuk dijadikan bibit kefir pada pembuatan kefir selanjutnya. Agar bibit kefir tidak berkurang kualitasnya, tambahkan sedikit susu segar. Penambahan susu segar pada bibit kefir berfungsi sebagai makanan agar bakteri kefir bisa tetap hidup meskipun disimpan lama.
Jika anda baru pertama kali mengonsumsi kefir, mungkin anda akan kaget dengan rasanya yang sangat kecut atau asam. Tapi mengingat manfaatnya yang sangat baik bagi tubuh, tak ada salahnya anda rutin mengonsumsi kefir. Pastikan untuk menyetok kefir dalam kulkas anda agar tak kehabisan.
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]