Teh basi merupakan minuman yang sering kali dianggap sebagai limbah atau sisa dari teh yang sudah lama diseduh. Minuman ini sebenarnya telah menjadi topik perdebatan dan kontroversial dalam dunia kesehatan. Karena meskipun sering dianggap sebagai minuman yang tidak layak konsumsi, beberapa orang percaya bahwa teh basi memiliki manfaat kesehatan.
Lantas, benarkah klaim mengenai manfaat kesehatan dari teh basi? Yuk, ketahui lebih lanjut mitos dan fakta seputar khasiat teh basi untuk kesehatan.
Teh basi adalah teh yang telah diseduh dan dibiarkan terlalu lama hingga mengalami oksidasi dan fermentasi. Proses fermentasi ini membuat teh menghasilkan senyawa baru dan mengubah rasa serta aroma aslinya.
Seiring dengan popularitas minuman fermentasi dan probiotik, beberapa orang percaya bahwa teh basi juga mengandung probiotik alami dan antioksidan yang bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Teh basi, juga dikenal sebagai teh fermentasi, telah dikaitkan dengan beberapa klaim manfaat kesehatan. Namun, perlu dicatat bahwa banyak dari klaim ini belum sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta terkait manfaat teh basi:
1. Mitos: Teh basi bisa menyembuhkan segala jenis penyakit
Beberapa orang percaya bahwa teh basi bisa menyembuhkan atau mencegah berbagai penyakit, seperti kanker, diabetes, atau penyakit jantung. Namun, klaim ini belum terbukti secara ilmiah. Sebaliknya, menurut beberapa penelitian, teh yang sudah direbus dan dibiarkan lama memiliki kadar timbal yang sangat tinggi sehingga tidak aman untuk diminum.
2. Mitos: Teh basi bisa membantu menurunkan berat badan
Pada dasarnya, teh memang mengandung sedikit kalori dan kandungan di dalamnya bisa menghambat penyerapan lemak. Namun, untuk menurunkan berat badan, kamu perlu menerapkan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif.
Teh basi juga tidak mengandung zat yang secara khusus membantu menurunkan berat badan. Karena itulah, teh basi masih perlu melewati penelitian lebih lanjut untuk menguji efektivitasnya untuk menurunkan berat badan
3. Fakta: Kandungan antioksidan dalam teh
Lamanya waktu teh disimpan dan metode penyeduhan akan memengaruhi komposisi kimia teh dan rasanya. Meski demikian, Belum ada bukti ilmiah yang membuktikan apakah kandungan oksidan dalam teh basi meningkat.
4. Fakta: Teh basi bisa digunakan kembali secara kreatif
Meski belum terbukti secara ilmiah mengenai manfaatnya bagi kesehatan, teh basi tidak harus terbuang percuma, kok. Minuman ini masih bisa kamu gunakan dengan berbagai cara, salah satunya adalah untuk masker wajah.
Caranya memanfaatkan teh basi sebagai masker sangatlah mudah. Kamus cukup mengoleskan teh basi pada wajah dengan menggunakan kapas. Diamkan selama 10–15 menit. Lalu, bilas wajah dengan air dingin.
Namun, sebelum melakukan masker wajah dengan teh basi, pastikan kamu melakukan tes alergi terlebih dahulu pada area kecil kulit, ya! Konsultasikan juga dengan dokter kulit sebelum menggunakan teh basi sebagai masker wajah, terutama jika kamu memiliki kulit sensitif.
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi teh basi demi kesehatan, penting untuk mempertimbangkan risiko dan manfaatnya dengan cermat. Karena bagaimanapun, teh yang tidak disimpan dengan benar atau yang sudah tidak layak konsumsi bisa menjadi sarang bakteri berbahaya dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, seperti diare dan keracunan. Selain itu, kadar kafein dalam teh basi yang sudah lama dapat menjadi lebih tinggi dan berpotensi menyebabkan efek samping seperti kegelisahan dan gangguan tidur.
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi Hubungi Kami di [email protected]
