Mengenal Tempe Semangit dan Menu Olahannya
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Apa rasanya kalau bahan makanan melewati masa fermentasi? Pastinya ada sensasi menyengat baik di mulut atau hidung. Saya jadi ingat dulu makan tape keju yang “kematengan”. Rasanya nyengat sekali dan agak beralkohol. Ah, tak enak lah pokoknya. Namun tak semua makanan yang melewati batas fermentasi itu buruk, lho, salah satunya adalah tempe semangit.
Orang Jawa atau penyuka kuliner Jawa tentunya mengenal tempe satu ini. Tempe semangit atau tempe bosok adalah tempe yang disimpan melebihi batas fermentasi. Seperti pisang, tempe semangit bisa dibilang tempe yang kematengan. Sangit sendiri datang dari kata “semangit” yang artinya beraroma nyengat kuat.
Mungkin rasanya aneh, ya, masa tempe kematengan malah disimpan? Wah jangan salah, tempe semangit ini juga laku di pasaran, lho. Tapi daripada membelinya dari pedagang pasar, lebih baik buat sendiri di rumah. Sebab tempe semangit homemade terjamin berasal dari tempe segar, bukan dari tempe yang gagal fermentasi. Caranya, simpan tempe segar dalam suhu ruang selama 1-2 malam. Mudah, kan?
Ciri-ciri tempe semangit
Tempe kedelai segar memiliki serabut putih dengan biji kedelai yang rapat, padat, dan menyatu. Sebaliknya, tempe semangit memiliki warna kecoklatan dengan permukaan yang kapang merata. Tekstur tempe semangit juga agak basah tapi dari semua itu, ciri yang paling menonjol adalah aroma menyengat.
Nah kalau memiliki ciri di atas, tempe semangit masih enak dikonsumsi. Namun anda juga perlu hati-hati karena jika terlalu lama disimpan, tempe semangit akan berubah warna, tekstur, dan aroma. Jangan sampai tempe jadi terlalu lembek, berair, dan aroma menyengatnya makin tajam. Bisa-bisa anda tak mau makan tempe lagi nanti.
Baca juga: Tips Memilih dan Menyimpan Tempe Segar
Mengolah tempe semangit jadi masakan
Nah, sudah dapat tempe semangitnya? Sekarang waktunya mengolah! Tak perlu takut jika aroma tempe semangit dapat merusak rasa dan aroma masakan. Kita bisa mengakalinya dengan bumbu beraroma seperti bawang putih atau kecur, dan bumbu gurih seperti santan. Apa saja masakan-masakan yang makin mantap dengan tempe semangit? Check this out!
1. Sayur Lodeh
Konon, sayur bersantan ini jauh lebih enak dengan tempe semangit. Bahkan banyak pengakuan dari orang Jawa sendiri bahwa sayur lodeh tak lengkap tanpa si tempe bosok. Hmm, makin penasaran, ya? Sajikan sebagai sayur pendamping lauk Lebaran juga sedap, nih.
2. Sambal Tumpang
Wah, ibu saya suka buat yang satu ini. Sambal tumpang dibuat dengan santan, sehingga rasanya pedas dan gurih. Nah, tempe semangit ini makin melengkapi sambal ini. Sambal tumpang dibuat dengan campuran bawang putih, bawang merah, lengkuas, cabai merah, kencur, daun jeruk, dan serai yang ditumis, lalu dituang santan dan ditambah si tempe semangit. Sajikan bersama nasi putih dan sayur rebus.
Hidangan ini simple dan cepat dibuat. Tempe semangit ini memang cocok sekali dipasangkan dengan kacang panjang. Kalau mau lebih sedap, tambahkan saja udang sehingga jadi tumis buncis udang tempe. Sajikan sebagai lauk teman nasi putih hangat dan aneka daging goreng.
Baca juga: 9 Resep Tumisan Praktis & Simpel untuk Sehari-hari
4. Bothok
Sekilas tampilannya seperti pepes dan tum Bali, ya, tapi bothok dibuat dari teri, lamtoro, parutan kelapa, dan tempe. Tekniknya sama seperti membuat pepes, yakni mencampurkan aneka bumbu dengan bahan-bahan tersebut lalu dibungkus daun pisang dan dikukus. Rasanya? Gurih dan mantap, apalagi kalau pakai tempe semangit!
5. Tempe Mendol
Wah, makanan satu ini memang membutuhkan tempe semangit sebagai bahan dasar. Tempe mendol berasal dari Jawa Timur dan biasanya disajikan sebagai pelengkap rawon, nasi pecel, atau sebagai cemilan. Bentuknya lonjong dan terasa gurih-pedas. Langkahnya mirip seperti membuat perkedel, yakni tumbruk tempe hingga hancur, campurkan bumbu, dan bentuk lonjong lalu digoreng.
Nah, itu dia sekilas tentang tempe semangit dan top 5 menu masakannya. Kalau sudah mengenalinya, anda bisa mengeksplor bahan makanan ini dalam menu lain. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba?
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]