Mengenal Creaming Dalam Baking
(Image: Stonewall Kitchen)
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Bagi bakers pemula, ada baiknya untuk mengetahui istilah-istilah dalam baking sebelum memanggang. Sebab jika salah pengertian, hasil akhir panggangan bisa jauh dari harapan. Seperti saya dan creaming saat membuat bolu. Dulu, saya mengira bahwa creaming adalah proses mengentalkan adonan. Alhasil, saya cuek saja mencampurkan semua bahan dan mengaduknya hingga kental. Namun di luar dugaan, bolu saya malah jadi bantat setelah keluar oven. Setelah browsing, ternyata pengertian saya soal creaming salah total. Nah, agar tak terjadi pada anda, yuk simak pengertian creaming berikut ini.
Apa itu creaming?
Coba buka buku resep atau cek resep kue di ResepKoki. Perhatikan resep-resep kue yang memakai oven. Kebanyakan resep baking pasti terdapat langkah mencampurkan mentega dan gula. Nah, mencampurkan dua bahan ini biasa disebut dengan proses creaming. Seperti namanya, mentega dan gula yang dicampur nantinya akan membentuk krim.
Namun langkah ini sering disepelekan. Ada beberapa orang yang suka mencampurkan bahan basah dan kering secara langsung, tanpa harus melakukan creaming. Salah satu alasannya agar waktu masak bisa lebih cepat dan praktis. Saya pernah setuju dengan hal ini, karena intinya semua bahan itu harus tercampur rata jadi adonan. Padahal, creaming tidak sekadar mencampur bahan, lho. Creaming juga bertujuan untuk memasukkan udara sebanyak-banyaknya ke dalam adonan sehingga jadi empuk dan lembut setelah dipanggang nanti.
Proses memasukkan udara
Awalnya saya bingung, bagaimana bisa udara masuk saat proses pengadukan. Namun setelah browsing, alasan ini memang masuk akal. Coba perhatikan saat masak telur dadar. Kalau anda kocok telur cukup lama, telur dadar akan terlihat lebih tebal sekaligus empuk dan lembut. Nah, prinsip ini sama dengan creaming. Semakin lama diaduk, adonan akan semakin terisi udara. Alhasil, kue akan terlihat lebih tebal dan teksturnya lebih lembut.
Lalu, gimana cara tahu kalau adonannya sudah cukup terisi udara? Anda bisa sentuh adonan setiap habis diaduk. Semakin lama diaduk, adonan akan berubah jadi lembut dan lengket. Kalau anda pakai pewarna makanan, semakin lama adonan akan berubah warna jadi semakin terang.
- Creaming satu menit : Teksturnya berat, kasar (berpasir) karena gula belum tercampur rata dengan mentega. Warna adonan masih terlihat gelap dengan pewarna.
- Creaming tiga menit : Tekstur mulai lembut dan mudah dibentuk (liat). Warna adonan mulai terlihat lebih terang dari sebelumnya.
- Creaming lima menit : Tekstur sangat lembut dan lengket. Proses creaming bisa cukup sampai di sini. Warna adonan terlihat jauh lebih terang dari sebelumnya.
Kalau anda mau buat kue kering seperti cookies, pakai kecepatan rendah saja (kecuali mau buat cookies dengan tekstur cakey). Apa itu tekstur cakey? Cek di sini, ya. Kalau mau buat kue seperti bolu, chiffon, aneka cake ulang tahun, atau cake lainnya, pakailah kecepatan tinggi dan waktu mengaduk yang lebih lama. Tekstur cookies lebih tipis daripada cake, sehingga untuk membuat cookies “light and fluffy” sudah cukup dengan kecepatan rendah.
Bahan dan alat yang harus dipersiapkan
Untuk proses creaming yang sukses, perhatikan kondisi mentega dan gula. Konon, kita tak perlu menunggu mentega jadi “suhu ruang” untuk mencampurkannya dengan gula. Ada titik suhu dimana mentega dapat tercampur sempurna, yakni 15 derajat Celcius. Anda bisa ukur pakai termometer masak, atau keluarkan mentega dari kulkas lalu diamkan beberapa saat. Pastikan mentega tidak terlalu dingin atau tidak terlalu hangat. Untuk peralatan, pakailah mixer elektronik. Gerakan mixer elektronik jauh lebih stabil daripada mengocok dengan tangan. Bisa pakai hand mixer atau stand mixer tergantung yang anda di rumah, ya.
Nah, sudah paham soal creaming, ya? Ternyata selain membuat baked goods jadi tebal, lembut, dan empuk, proses creaming juga dapat menambah porsi hasil panggangan, lho. Bayangkan jika anda buat resep 9 keping kue kering, dengan proses creaming kuenya akan bertambah menjadi 15 keping! Hebat, kan?
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]