Memilih, Menyimpan & Mengolah Ikan Pindang
(Image: Shutterstock)
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Setiap pergi ke pasar, ibu hampir selalu membeli ikan pindang. Karena dasarnya sudah gurih, ikan yang diawetkan ini bisa langsung diolah jadi berbagai masakan. Entah digoreng, dibuat balado, atau ditumis dengan bawang putih dan cabai, rasanya sudah memuaskan untuk santap keluarga.
Nah berhubung panen ikan di Indonesia begitu melimpah dan murah meriah, ikan pindang tak sulit ditemukan di pasaran. Namun sebelum belanja, ada hal-hal penting terkait ikan pindang yang perlu anda tahu, nih. Cek di bawah ini, ya!
Memilih ikan pindang
Ikan pindang biasa dijual di pasaran dalam kotak anyaman bambu. Umumnya, ikan pindang ini disetor harian alias dijual fresh karena tak tahan lama dalam suhu ruang. Namun anda perlu hati-hati, sebab ada juga ikan pindang yang “masih segar” meski didiamkan dalam suhu ruang selama 3 hari. Oleh karena itu, perhatikan ciri-ciri berikut untuk mengetahui ciri ikan pindang yang benar-benar segar.
1. Tekstur daging cenderung lembek.
Coba tekan ikan pindang dengan jari anda. Apakah terasa agak lembek? Jika iya, bisa dipastikan ikan pindang masih segar. Hindari ikan pindang berdaging kenyal karena biasanya diberi tambahan pengawet buatan.
2. Aromanya amis ala ikan segar.
Aroma ikan pindang segar akan cenderung amis ala ikan segar. Selain itu, ikan pindang yang dibumbui akan beraroma bumbu yang menyengat seperti bawang putih, kunyit, dan sebagainya. Nah kalau ikan beraroma obat, pastinya ikan pindang diberi pengawet buatan, ya.
3. Warna kulit terlihat cenderung pucat.
Ikan pindang diproses dengan bumbu. Bumbu yang biasa digunakan adalah bawang putih, bawang merah, jahe, garam, dan lainnya. Oleh karena itu, kulit ikan pindang harusnya berwarna kuning pucat dan kusam. Sebaiknya tak memilih yang berwarna kuning mencolok, karena kemungkinan besar ikan pindang diberi pewarna yang tidak alami.
4. Tak tahan di suhu ruang lebih dari semalam.
Jika ikan pindang yang anda beli masih terlihat segar di suhu ruang setelah 3 hari, maka sebaiknya tak dikonsumsi. Sebab ikan tersebut sudah diberi pengawet buatan yang mencegahnya cepat busuk.
Menyimpan ikan pindang
Ikan pindang dibuat dengan garam. Dua bahan inilah yang membuat ikan lebih awet dan terasa gurih. Namun meski begitu, ikan pindang tetap harus disimpan dengan tepat agar tak cepat busuk. Berbeda dengan ikan asin yang diawetkan dengan garam saja, ikan pindang dibuat dengan aneka bumbu.
Setelah belanja, pindahkan ikan pindang ke wadah kedap udara dan kering. Simpanlah dalam kulkas atau freezer. Jika memilih kulkas, maka gunakan sebelum 2 hari (atau ketika mulai tercium aroma tak sedap). Sedangkan simpan di freezer lebih awet yakni bisa mencapai 1 minggu.
Baca juga: Tips Menyimpan Ikan Asin Agar Awet dan Tidak Bau
Mengolah ikan pindang
Pada dasarnya, ikan pindang memiliki rasa gurih karena sudah dicampur berbagai bumbu. Jadi sebetulnya, tak perlu pakai banyak bumbu untuk mengolah ikan ini. Nah, ikan pindang ini bisa digoreng, ditumis, dimasak kuah, dibuat balado, dimasak santan (misalnya mangut), dan sebagainya.
Sebelum memulai masak dengan langkah-langkah di atas (kecuali digoreng), sebaiknya ikan pindang digoreng setengah matang dulu. Selain kulitnya lebih renyah, ikan pindang juga tak akan terlalu berbau amis dan langu. Hindari menggoreng terlalu lama ya, karena daging ikan bisa alot nantinya. Kalau sudah, silahkan diolah jadi masakan favorit anda!
Coba resep: Balado Ikan Kembung
Ikan pindang memang mudah diolah dalam berbagai masakan. Kalau tak sempat beli ke pasar, bikin saja sendiri di rumah. Anda bisa pilih ikan tongkol, kembung, bandeng, tuna, dan ikan berdaging keras lainnya. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]