Mengenal Minyak Zaitun dan Jenis-Jenisnya

(Image: Shutterstock)
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Selalu ada pilihan untuk hidup sehat. Keluarga saya pun mulai mengganti bahan makanan yang rendah kalori dan rendah lemak demi kesehatan. Misalnya minyak goreng. Karena sehari-hari saya dan ibu sering menumis, kami pun lebih sering menggunakan minyak zaitun. Banyak informasi yang bilang kalau minyak zaitun jauh lebih sehat dari jenis minyak lainnya, seperti kandungan antioksidan dan vitamin E yang tinggi sehingga bisa meremajakan kulit.
Selain itu, minyak zaitun baik untuk kesehatan jantung dan masih banyak manfaat lainnya. Namun benarkah kalau minyak zaitun adalah pilihan yang lebih sehat dari jenis minyak lain? Coba perhatikan yang satu ini.
Antara unrefined dan refined
Keterangan tersebut tidak akan ditemui pada label botol, karena unrefined dan refined merupakan cara memproses buah zaitun menjadi minyak. Secara harafiah, unrefined berarti “mentah” sedangkan refined berarti mengalami proses pemurnian. Minyak zaitun unrefined mengalami proses pemerasan buah saja. Oleh karena itu, minyak zaitun ini cenderung kaya rasa dan kandungan aslinya tidak banyak berubah. Warnanya kuning-kehijauan dan teksturnya kental serta pekat.
Sedangkan minyak zaitun refined telah mengalami proses pemurnian, yakni dipanaskan dan ditambahkan zat kimia. Minyak zaitun jenis ini tidak akan memiliki rasa dan aroma khas seperti versi unrefined. Teksturnya pun lebih ringan dengan titik didih yang tinggi. Warnanya kuning dan bening, sama seperti minyak goreng pada umumnya.
Dari dua jenis proses di atas, minyak zaitun yang dijual di pasaran memiliki nama-nama sendiri. Anda bisa temukan nama “extra virgin oil”, “virgin oil”, “pure virgin oil”, dan “light virgin oil” di botol kemasan. Apa perbedaan empat nama tersebut?
1. Extra virgin olive oil dan virgin olive oil
Kedua nama tersebut mengalami proses sama, yakni unrefined. Bedanya, extra virgin oil mengalami satu tahap pemerasan, sedangkan virgin oil memiliki dua tahap. Dari segi asam oleat atau asam lemak tak jenuh, extra virgin oil memiliki kandungan < 0,8%, lebih rendah dari virgin oil sebesar < 1%. Artinya, extra virgin oil memiliki lebih banyak kandungan asli dari buah zaitun daripada virgin oil, alias lebih sehat.
Kekurangan dari dua jenis unrefined ini adalah titik asap yang sangat rendah. Ketika anda memanaskannya sebentar, dua jenis minyak ini akan mudah terbakar/berasap dan kehilangan khasiatnya. Oleh karena itu, extra virgin dan virgin lebih banyak digunakan untuk salad dressing atau topping.
2. Pure olive oil dan light olive oil
Kalau kedua minyak sebelumnya kurang baik untuk menggoreng, anda bisa pilih pure dan light yang sejatinya memang “all-purpose oil”. Itu artinya, pure dan light memiliki titik asap tinggi yang memang diperuntukkan untuk masakan panas dengan teknik apapun, termasuk baking dan grilling. Namun karena titik asap yang tinggi, khasiat asli dari buah zaitun kurang atau bahkan tidak ditemukan dalam dua jenis minyak ini.
Versi pure memiliki asam lemak antara 3-4%, sedangkan light lebih dari 4%. Pure olive oil merupakan gabungan dari virgin olive oil dan light olive oil. Sehingga kualitasnya berada di bawah virgin oil, namun tetap lebih baik dari versi light.
Pada intinya, minyak zaitun untuk memasak punya plus dan minus. Kalau anda mencari khasiat dari buah zaitun, maka pilihlah minyak zaitun unrefined dan kurangi masakan yang memerlukan panas tinggi seperti gorengan, tumis, dan sebagainya. Karena tak ada bedanya menggoreng dengan minyak zaitun atau minyak kelapa, sebab minyak jenis apapun yang dikhususkan untuk pemanasan tinggi memang diproses khusus dengan mengurangi banyak kandungan asli bahan mentahnya. Jadi, mau pakai minyak apapun untuk menggoreng, sama “sehat”nya, kan?
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]