Cara Membuat Sambal Pecel Sayur Khas Jawa Timur
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Hampir setiap pagi, bapak saya selalu sarapan pecel sayur. Kebetulan warung langganannya asli Madiun, jadi rasa pecelnya benar-benar mantap. Bicara soal pecel sayur, hal yang tak mungkin hilang dari makanan ini adalah sambal pecel yang khas. Rasa pedas-gurih-manis membuatnya serasi dengan aneka sayur rebus dan nasi hangat. Kalau ingin buat pecel sayur rumahan, kita bisa saja beli sambal pecel yang sudah jadi. Namun tak ada salahnya buat sendiri, kan? Lagipula sambal pecel juga cocok dimakan dengan siomay, gado-gado, dan sate, lho. Yuk, langsung simak di bawah ini!
1. Persiapkan bahan-bahan berkualitas.
Pepatah Jawa mengatakan “Ana rega, ana rupa”, yang artinya segala hal yang berkualitas pasti terasa enak. Oleh karena itu, siapkanlah bahan-bahan dengan kualitas terbaik untuk sambal pecel anda. Bahan dasarnya sederhana dan pasti digunakan dalam resep sambal pecel daerah manapun, yakni kacang tanah, gula merah, cabai, bawang putih, kencur, daun jeruk purut, air asam jawa, dan garam.
Kalau mau sambalnya lebih gurih, bisa ganti kacang tanah dengan kacang mete atau campurkan kedua jenis kacang tersebut. Lebih suka warna sambal yang gelap? Kulit ari kacangnya tak perlu dikupas dan langsung diproses saja. Nah, hal yang tak kalah penting dari sambal pecel adalah menentukan rasa. Beberapa daerah di sekitar Jawa Timur memiliki ciri khas rasa sambal, seperti Ponorogo yang sambalnya lebih asin, Blitar yang super pedas, dan beberapa daerah lain yang rasanya cenderung manis.
Jadi rasa sambalnya tergantung selera anda. Mau lebih manis tinggal tambahkan gula pasir atau lebih asin tinggal tambahkan garam. Kalau mau super pedas bisa tambahkan porsi cabai merah, cabai rawit, dan cabai keriting sesuai selera.
2. Goreng kacang hingga matang.
Selain untuk mematangkan, menggoreng kacang juga dapat mengeluarkan aromanya. Panaskan wajan besar dengan api sedang dan tuang minyak secukupnya. Kita tidak akan menggoreng kacang secara deep fry, jadi minyaknya tak perlu sampai merendam kacang. Kecilkan api dan aduk kacang hingga matang atau warnanya terlihat lebih gelap, lalu lekas tiriskan. Sebaiknya tidak digoreng terlalu lama karena kacang akan terus melakukan pemasakan meski sudah keluar dari wajan.
Selain digoreng, kacang juga bisa dipanggang dengan oven. Atur kacang dalam loyang kue. Set oven dengan suhu 170-175 derajat Celcius dan panggang hingga kacang terlihat matang. Namun siap-siap repot mengaduknya agar kacang tak gosong pada satu sisi, tapi cara ini baik bagi anda yang ingin mengurangi penggunaan minyak.
3. Giling kacang dan gula merah hingga halus.
Setelah matang, masukkan kacang dalam blender atau food processor untuk digiling. Giling kacang hingga halus tapi tidak sampai jadi bubuk, ya. Keluarkan kacang goreng halus dari blender dan tuang dalam mangkuk. Siapkan gula merah yang sudah disisir untuk digiling. Setelah halus, tuang gula merah yang sudah digiling dalam mangkuk berisi kacang goreng halus.
4. Tumis bumbu dan haluskan.
Sama halnya dengan kacang, bumbu seperti cabai, bawang putih, daun jeruk, dan kencur disangrai agar keluar aroma dan rasanya. Panaskan minyak bekas goreng kacang secukupnya dengan api sedang dan masukkan bumbu-bumbu tersebut. Goreng sebentar saja lalu tiriskan. Masukkan bumbu tersebut ke blender dan haluskan.
5. Campurkan semua bahan hingga lekat.
Tuang bumbu halus ke dalam mangkuk berisi kacang dan gula merah. Tuang juga asam jawanya. Aduk secara merata hingga terasa lengket dan menggumpal. Anda bisa pakai spatula atau sarung tangan untuk mengaduk semua bahan tersebut. Selama mengaduk dan mulai terbentuk teksturnya, cicipi rasa sambal untuk menyesuaikan penambahan garam dan/atau gula pasirnya.
Sambal pecel pun siap disajikan! Jangan lupa untuk melunakkannya dengan air hangat, ya. Kalau tidak langsung dikonsumsi, sambal pecel bisa disimpan dalam toples kedap udara di suhu ruangan (tahan 1 bulan) dan kulkas (tahan 3 bulan). Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]