Cara dan Tips Membuat Chili Oil

(Image: Serious Eats)
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Kalau diajak ke restoran Chinese, saya pasti takkan menolak. Sebagai seorang fans, bertemu dengan siomay dimsum, ceker dimsum, bebek panggang, atau nasi hainam adalah surga. Kenikmatan masakan-masakan tersebut selalu sukses membuat saya ngiler. Nah sembari menunggu pesanan datang, saya suka mengamati kondimen di atas meja. Salah satu yang sering saya temukan adalah chili oil.
Seperti halnya resto lain, kehadiran sambal seakan melengkapi masakan yang disajikan. Chili oil adalah sambal khas Asia yang sangat cocok untuk masakan yang saya sebut di atas dan hampir semua jenis masakan Chinese! Cara buatnya pun tak sulit. Segera scroll ke bawah untuk tahu caranya, yuk!
1. Siapkan bahan-bahan chili oil
Tadinya saya pikir chili oil hanya bermodalkan cabai kering dan minyak sayur saja. Namun setelah baca beberapa resep, chili oil memerlukan bumbu lain yang membuat rasanya semakin mantap dan beraroma. Oleh karena itu, siapkan cabai merah kering, minyak, sichuan pepper (bisa diganti cabai merah), bawang putih, bawang merah, jahe (opsional), daun salam (opsional), dan garam secukupnya. Selain rempah tersebut, anda bisa tambahkan rempah aromatik favorit anda, ya.
Baca juga: 5 Jenis Cabai yang Banyak Dikonsumsi di Indonesia
2. Giling cabe kering dalam blender.
Sebetulnya, anda bisa pakai cabe bubuk yang dijual di pasaran. Namun karena sudah mengalami proses pabrik, rasanya tidak akan seasli cabai kering homemade. Cara buatnya, masukkan cabe kering dalam blender atau food processor. Proses hingga agak halus dan biji cabainya keluar semua. Beri sedikit air jika cabai kering sulit halus.
Baca juga: Tips Membersihkan dan Merawat Blender Supaya Awet
3. Potong kasar bumbu lain.
Untuk bumbu lain seperti sichuan pepper (atau cabai merah), bawang putih, dan bawang merah cukup potong kasar saja. Jahe dan bumbu rempah liat tak perlu dipotong, tapi cukup digeprek saja agar aroma dan rasanya keluar.
Baca juga: Tips Memilih dan Membeli Bumbu Giling di Pasar yang Baik
4. Panaskan minyak dan tumis bumbu.
Ada dua jenis minyak yang dipakai untuk chili oil, yakni minyak yang dipanaskan (untuk menumis bumbu) dan minyak tambahan. Untuk yang dipanaskan, pakailah minyak sayur, canola, almond, atau light olive oil. Sedangkan minyak tambahan bisa pakai minyak wijen yang memiliki aroma khas.
Siapkan wajan dan panaskan minyak dengan api sedang. Selanjutnya masukkan potongan bumbu, jahe yang sudah dimemarkan, dan daun salam. Tumis hingga harum dan layu. Matikan api dan saring tumisan bumbu hingga tinggal minyaknya saja. Tuangkan minyak panas tersebut pada cabai kering yang sudah dihaluskan. Aduk perlahan dan tambahkan garam dan minyak wijen sesuai selera.
Baca juga: Aneka Jenis Minyak Goreng untuk Memasak
5. Cara menyimpan chili oil.
Chili oil mengandung banyak minyak sehingga bisa tahan cukup lama. Penyimpanan di kulkas paling tidak bisa tahan 2 minggu apabila disimpan dalam wadah kering dan kedap udara. Jika ingin disajikan, panaskan chilli oil supaya lebih enak.
Baca juga: 9 Bumbu Khas Masakan Oriental
Sederhana, kan? Chili oil tak hanya cocok untuk dimsum lho, tapi juga nasi, mie, kwetiau, atau bihun goreng. Bisa juga dijadikan stok sambal untuk gorengan. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]