Apa Bedanya? Wheat Free vs Gluten Free
(Image: Foodimentary)
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Diet karbohidrat bukan hal baru di Indonesia. Faktanya, banyak orang mulai mengurangi nasi, olahan tepung, dan sejenisnya demi menurunkan berat badan. Karbohidrat adalah zat yang penting bagi tubuh, terutama dalam penambahan energi. Jika terlalu banyak konsumsinya dengan minim aktivitas, zat karbo ini akan langsung disimpan dan ditumpuk jadi lemak.
Diet karbohidrat sendiri juga punya cabang-cabang diet lain. Salah satunya adalah diet bebas gandum atau wheat free. Namun seiring munculnya metode lain, diet bebas gandum pun terkesan mirip dengan diet bebas gluten (gluten free). Jika dibandingkan, saya pun bingung membedakan jenis makanan yang tepat untuk diet bebas gandum dan bebas gluten. Daripada pusing dan tertukar, yuk simak penjelasan mendasarnya berikut ini!
Apa itu Bebas Gandum vs Bebas Gluten
Sebelum membatasi apa saja yang perlu dikonsumsi, mari kita kenal dua jenis diet ini dulu. Sesuai namanya, diet bebas gandum berarti mengatur pola makan dengan mengurangi bahan olahan gandum.
Di sisi lain, gluten adalah protein yang terdapat dalam beragam jenis biji-bijian. Gluten bersifat elastis, kuat, dan mampu “merekatkan” beragam bahan jadi satu. Misalnya dalam pembuatan roti. Semua bahan pembuat roti dicampur dalam satu wadah untuk selanjutnya diulen. Nah, dalam proses inilah gluten bekerja “merekatkan” semua bahan roti jadi satu adonan. Intinya, diet bebas gluten berarti mengatur pola makan dengan mengurangi sajian yang mengandung gluten.
Dalam arti lain, diet bebas gluten juga mengurangi konsumsi olahan gandum. Tapi tidak sebaliknya karena diet bebas gandum tidak terpaku pada pengurangan olahan yang mengandung gluten.
Cara Kerja Diet Bebas Gandum vs Bebas Gluten
Seperti penjelasan di atas, diet karbohidrat berarti mengurangi porsi makanan dan minuman yang tinggi zat tersebut. Sebab, terlalu banyak karbohidrat tanpa pencernaan yang baik justru menambah lemak dalam tubuh dan menaikkan berat badan. Lalu, bagaimana dengan diet bebas gandum dan bebas gluten?
Tidak ada kejelasan apakah kandungan protein dalam gluten dapat menyebabkan kenaikan bobot tubuh. Begitu pula dengan kandungan dalam gandum. Banyak penelitian mengenai dua jenis diet ini hanya berlangsung kurang dari setahun. Sebab itu juga, belum ada informasi lebih lanjut apakah dua jenis diet ini dapat dilakukan dalam jangka panjang.
Namun di samping menurunkan berat badan, diet bebas gandum dan bebas gluten juga dianjurkan bagi anda yang tak bisa mengonsumsi olahan gandum atau yang mengandung gluten. Kondisi intoleran pada gluten disebut celiac disease. Hal ini merupakan tahap lanjutan dari alergi gluten dan/atau gandum. Celiac disease dapat menganggu sistem pencernaan tubuh dan berdampak jangka panjang bila tak segera ditangani.
Makanan yang Dihindari & Dikonsumsi
Bicara soal batasan makanan, antara diet bebas gandum dan bebas gluten pastinya berbeda. Diet bebas gandum menghindari aneka olahan gandum seperti roti, pasta, mie, kue, pastry, sereal, dan olahan terigu lainnya. Di sisi lain, diet bebas gluten sebaiknya tidak mengonsumsi jenis sajian yang mengandung gluten, misalnya beberapa jenis bij-bijian dan makanan olahan. Kurang lebih sama seperti bebas gandum, tapi diet bebas gluten punya aturan yang “lebih ketat”.
Tabel Daftar Makanan yang Pantang Dikonsumsi Diet Bebas Gluten
Pada dasarnya, diet bebas gandum dan bebas gluten menyarankan kita untuk menyantap hidangan yang tidak banyak diproses. Sayur, buah, beberapa jenis biji, dan daging aman dikonsumsi bagi anda yang ingin diet bebas gandum atau bebas gluten. Hampir semua sayur dan buah aman dari gluten, sedangkan biji-bijiannya bisa pilih nasi (padi), jagung, dan kacang kedelai. Kentang pun aman dikonsumsi. Pemakaian tepung bisa pilih tapioka, maizena, sagu, dan tepung beras. Daging merah, daging putih, ikan, dan produk hewani juga bisa anda olah.
Nah, sekarang cukup jelas perbedaannya ya. Jika benar-benar ingin menjalani dua jenis diet di atas, anda bisa melakukan konsultasi pada dokter terlebih dulu. Dengan begitu, anda bisa lebih nyaman mengonsumsi makanan favorit. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]