Apa Bedanya? Chiffon Cake vs Ogura Cake
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Masih ingat dengan ogura cake yang sempat hits beberapa waktu lalu? Ogura cake terbilang cukup populer di antara pembuat kue dan food blogger Indonesia. Kue yang berasal dari negeri jiran ini memang punya rasa nikmat dan tekstur super lembut. Bahkan saking lembutnya, kue ini menyaingi jenis cake lain yang sama lembutnya, yakni chiffon.
Bicara soal chiffon, kue ini sudah lama beredar di Indonesia. Biasanya, chiffon disajikan saat acara keluarga atau sebagai teman ngobrol dan minum teh. Kue yang terkenal dengan rasa pandannya ini memang terasa ringan dan kadang dibentuk menyerupai ogura. Nah daripada tertukar, yuk kenali perbedaan mendasarnya berikut ini!
Coba resep:
Kenampakan: Bentuk, Tekstur, dan Rasa
Sebetulnya, kita bisa tahu perbedaan dua kue ini asal keduanya dibuat dengan ketentuan dasar. Secara umum, chiffon cake dibuat dengan loyang khusus sehingga permukaan atasnya lebih kecil dari permukaan bawah. Bila dibayangkan, chiffon cake mirip kerucut yang dipotong bagian runcingnya. Selain itu, ada lubang di bagian tengah kue yang jadi ciri khasnya. Lubang ini terbentuk karena chiffon dipanggang dengan loyang khusus. Karena lubang ini juga, perbedaan tekstur chiffon dan ogura cake jadi begitu kontras saat kita santap.
Mirip dengan bolu, ogura cake punya bentuk yang beragam. Dalam kata lain, ogura cake bisa dicetak dengan jenis loyang kue apapun (tergantung selera). Tapi secara umum, ogura cake banyak dibuat dalam bentuk persegi atau lingkaran. Faktor keunikan lainnya adalah permukaan atas kue yang berpola garis atau kotak. Pola ini bisa dibuat dengan cetakan khusus.
Dari segi tekstur, chiffon cake jauh lebih ringan dari ogura cake. Chiffon adalah jenis kue yang cukup berpori, jadi tak heran jika sponge cake saja masih kalah ringan. Sebaliknya, ogura cake memiliki jumlah pori yang sangat sedikit. Semakin sedikit pori yang terlihat, makin cantik dan berhasil teksturnya setelah dipanggang.
Selain itu, chiffon memiliki tekstur yang lembut tapi agak kering. Tak heran kalau kue ini memang bikin seret saat disantap terlalu banyak. Berbeda sekali dengan tekstur ogura cake yang lembab. Tekstur ini didapat dari penggunaan loyang serta teknik memasak ogura yang berbeda dengan chiffon. Karena tekstur yang lembab ini pun, ogura cake menjadi salah satu jenis kue yang jiggly dan fluffy.
Baca juga: Mengenal Ogura Cake – Mulai dari Asal Usul hingga Tips Pembuatannya
Bahan-Bahan Pembuatan
Secara garis besar, bahan pembuatan chiffon dan ogura tak berbeda jauh. Bahan dasar keduanya adalah telur, minyak goreng, santan/susu cair, gula, tepung protein rendah, dan cream of tartar. Rahasia kelembutan dua kue ini adalah pemakaian telur yang lebih banyak dari takaran terigu. Paling tidak, resep chiffon atau ogura membutuhkan 4-6 butir telur dalam sekali panggang. Banyak sekali, kan?
Tapi tetap ada yang membedakan resep keduanya, yakni penambahan sebutir telur pada resep ogura cake. Misalnya sebuah resep chiffon memakai 5 butir telur. Maka telur ini akan dibagi: 5 kuning telur untuk adonan kuning, sedangkan 5 putih telur untuk meringue. Nah untuk resep ogura cake, pembagiannya akan seperti ini: 5 kuning telur plus 1 butir telur utuh untuk adonan kuning, sedangkan 5 putih telur dibuat jadi meringue. Jadi tak heran jika ogura cake terasa lebih lembut dari chiffon.
Namun, beberapa resep chiffon juga menambahkan satu putih telur untuk sekali panggang. Tujuannya supaya tekstur kuenya jadi lebih ringan dan berpori.
Bahan selanjutnya adalah minyak goreng. Jenis lemak untuk baking ini tidak memiliki rasa dan aroma yang khas. Tak heran, dua kue ini tak beraroma khas seperti kue lain yang pakai mentega. Selain itu, minyak goreng juga dapat mempertahankan bentuk kue, lho. Dibandingkan mentega yang gampang leleh, minyak goreng cenderung melembabkan tekstur kue dan membuatnya awet dalam suhu ruang.
Pemakaian santan bisa digantikan susu cair. Santan membuat rasa kue jadi lebih gurih, sedangkan susu cair melembutkan dan memberi rasa khas pada kue. Untuk gula, anda bisa pakai gula pasir (yang dihaluskan) atau gula kastor. Semakin halus gulanya, maka akan semakin mudah larut dalam adonan.
Sebetulnya, cream of tartar tak wajib digunakan dalam membuat chiffon atau ogura. Cream of tartar berfungsi untuk mengembangkan adonan meringue. Tentunya bahan ini punya nilai plus, sebab kedua kue akan terasa lebih lembut dan ringan saat matang. Jadi kalau ingin pakai, tuang ¼ hingga ½ sendok makan saat pengocokan putih telur.
Teknik dan Langkah Pembuatan
Dalam pembuatannya, chiffon dan ogura memiliki dua jenis adonan: adonan kuning telur dan adonan putih telur (meringue). Adonan kuning telur terdiri dari kuning telur, (satu telur utuh untuk ogura cake), gula, minyak goreng, santan/susu cair, dan terigu. Aduk kuning telur (plus satu telur utuh) dan gula hingga merata dengan whisker. Tambahkan campuran minyak goreng dan santan/susu cair secara bertahap. Aduk lagi hingga merata, lalu masukkan bahan kering (terigu, BP, dll) dan aduk hingga tercampur sempurna (tak ada gumpalan).
Untuk pembuatan meringue, kocok putih telur dan gula hingga puncak kaku. Cream of tartar bisa dimasukkan saat meringue sudah mencapai puncak jatuh supaya lebih stabil dan lebih bervolume. Apa yang dimaksud dengan puncak jatuh dan puncak kaku? Simak di sini, ya.
Saat semua adonan sudah siap, campur adonan kuning telur + bahan kering dan meringue jadi satu. Supaya tidak “kempes”, tuang sedikit meringue ke dalam adonan kuning telur terlebih dulu. Dengan demikian, adonan meringue-nya tidak “kaget” saat langsung dicampur ke dalam adonan kuning telur yang teksturnya lebih berat. Sebab jika keduanya tidak tercampur rata, chiffon dan ogura cake malah bisa jadi bantat.
Setelah tahap di atas, masukkan semua sisa meringue ke dalam adonan kuning telur + bahan kering. Lakukan teknik aduk balik supaya meringue bisa “terkunci” dalam adonan kuning telur + bahan kering. Ingat, jangan terlalu lama mengaduk kedua jenis adonan ini karena meringue juga bisa kempis dan akhirnya tekstur kue justru turun.
Pemanggangan Chiffon Cake
Chiffon cake harus pakai loyang khusus untuk memanggang, yakni loyang chiffon, contohnya Kiwi Loyang Chiffon Pressed (Lihat di Lazada DISKON). Loyang chiffon ini punya tiga kaki di bibir loyang serta dinding yang lebih tinggi dari jenis loyang lain. Selain itu, ada lubang di tengah loyang seperti loyang tulban. Lubang di tengah ini berfungsi untuk membuat tekstur adonan bagian tengah sama matangnya dengan bagian pinggir.
Langsung masukkan adonan ke dalam loyang. Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu 170-180°C selama 40-60 menit (tergantung jenis oven). Setelah matang, balikkan loyang chiffon hingga dingin. Tak perlu panik kuenya jatuh karena loyang chiffon memang tak boleh dioles mentega, margarin, atau minyak.
Nah, mengapa loyang chiffon perlu dibalik? Supaya kue chiffon tidak kempis saat dikeluarkan dari loyang. Kue chiffon yang kempis tentunya tidak menarik, ya.
Baca juga: 5 Tips Membuat Kue Chiffon yang Mulus dan Tidak Kempes
Pemanggangan Ogura Cake
Jika chiffon pakai loyang khusus, ogura cake punya teknik pemanggangan khusus, yakni au bain marie. Teknik memanggang yang juga disebut hot-water bath adalah teknik memanggang kue dimana loyang adonan diletakkan dalam loyang berisi air hangat.
Masukkan adonan dalam loyang yang sudah dioles mentega/margarin atau dilapisi kertas kue. Ketuk loyang ke meja supaya gelembung udara besar dalam adonan hilang. Beri alas handuk dalam loyang air terlebih dulu agar loyang adonan tidak bergeser saat dipanggang. Letakkan loyang adonan dalam loyang berisi air hangat. Panggang dalam oven selama 160-170°C selama 40-50 menit. Perhatikan suhu oven agar tidak membuat air hangatnya mendidih. Air hangat yang mendidih justru membuat bentuk ogura jadi bergelombang.
Note: Perhatikan loyang adonan saat masuk dalam loyang air hangat! Pakai loyang yang tertutup rapat agar air hangat tidak masuk ke adonan melalui sela kecil. Pastikan juga air hangatnya tidak terciprat masuk ke dalam adonan.
Baca juga: Mengenal Teknik Au Bain Marie – Cara Memanggang hingga Tips Anti Gagalnya
Gimana? Rasanya tak sabar untuk segera uji dapur, ya. Selain dua kue ini, masih banyak jenis kue lain yang sering tertukar. Salah satunya adalah muffin dan cupcake. Ayo, siapa yang sering salah mengira dua jenis kue mungil ini? Cek di sini untuk tahu bedanya, yuk.
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]