Apa Bedanya? Kepiting vs Rajungan
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Saya dan keluarga sering sekali piknik ke pantai. Kami selalu datang pagi-pagi karena pantai belum terlalu ramai dan panas. Saya selalu suka agenda ini karena selain piknik, ibu akan mampir ke pasar makanan laut (seafood) untuk belanja. Beraneka macam ikan, cumi, udang, hingga kepiting segar lengkap tersedia di sana. Pokoknya, saya benar-benar belajar mengenai beragam jenis makanan laut di pasar ini. Malah dulu saking naifnya, saya sampai salah menamai hewan laut.
Saya pernah mengira kalau rajungan adalah jenis kepiting yang ‘abnormal’ atau sakit karena warnanya kehijauan dan terlihat kurus. Ibu saya pun menjelaskan kalau rajungan adalah hewan laut yang mirip kepiting, tapi sebetulnya bisa dibedakan jika tahu ciri-cirinya. Nah bagi anda yang sering tertukar antara kepiting dan rajungan, cek perbedaannya di bawah ini agar tidak salah lagi, yuk!
1. Bentuk cangkang, warna kulit, dan capit
Awalnya memang agak tricky kala harus membedakan rajungan dan kepiting. Namun sebetulnya, perbedaan dua makanan laut ini cukup jelas, lho. Dari bentuk cangkang atau karapas, rajungan cenderung melebar dan lebih ramping sedangkan kepiting lebih bulat dan tebal. Warna keduanya pun berbeda, dimana rajungan berwarna kehijauan dengan bercak putih (betina) dan kebiruan bercak putih terang (jantan). Nah kalau kepiting, mau betina atau jantan, hanya punya satu warna yakni hijau kecoklatan. Lalu dari segi capit, rajungan memiliki capit yang lebih panjang dan ramping dari kepiting. Meskipun begitu, capit kepiting dinilai lebih kuat dan keras daripada capit rajungan.
Coba resep: Tom Yam Seafood
2. Lingkungan hidup
Meski sama-sama dari laut, kepiting adalah jenis hewan yang bisa hidup di dua alam, yakni air dan laut. Tak heran, kepiting lebih mudah ditemukan karena hidup di perairan yang tidak terlalu dalam dan dekat pantai. Sebaliknya, rajungan tak bisa hidup di luar air sama sekali. Oleh karena itu, hewan laut yang juga disebut “swimming crab” ini harus dicari di perairan yang lebih dalam.
3. Banyaknya daging dan kandungan gizinya
Ketika kita membuka cangkang, daging rajungan dan kepiting pun bisa dibandingkan. Umumnya, daging kepiting memang lebih banyak dan lebih manis dari rajungan. Namun, jangan menyesal kalau anda lebih sering beli rajungan, ya. Anda juga bisa mendapatkan daging rajungan yang lebih banyak dengan memperhatikan fisiknya. Pilih rajungan yang terasa berat ketika diangkat dan keras cangkangnya.
Nah kepiting boleh punya daging lebih banyak, tapi soal kandungan gizi bisa sekali diadu. Secara garis besar, rajungan memiliki kadar protein yang lebih tinggi dari kepiting. Selain itu, rajungan juga terhitung rendah lemak dan kolesterol. Berbeda dengan kepiting yang kadar lemaknya memang lebih banyak, sehingga tekstur dagingnya pun terasa lebih lembut daripada rajungan.
Baca juga: Tips Memilih dan Mengolah Kepiting
4. Cara mengolah dan jenisnya di pasaran
Pada dasarnya, rajungan dan kepiting segar diolah dengan cara yang sama. Pertama, rajungan dan kepiting harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dibuka cangkangnya, dibelah pada bagian dada, atau disiram dengan air panas hingga rajungan dan kepiting tidak bergerak lagi. Setelah itu, kedua jenis hewan laut ini bisa dibersihkan dari kotoran dan dicuci hingga bersih. Cara mengolah rajungan dan kepiting segar pun sama saja. Namun sebelumnya, rajungan dan kepiting sebaiknya direbus atau dikukus dulu hingga berubah warna untuk melunakkan cangkangnya. Supaya bumbu olahannya meresap sempurna, retakkan sedikit cangkangnya sebelum direbus atau kukus, ya.
Setelah rajungan dan kepiting bersih dan sedikit melunak cangkangnya, anda bisa mengolahnya jadi aneka masakan berbumbu. Mau pilih rajungan atau kepiting, anda bisa memasaknya utuh dengan beragam bumbu seperti asam-manis, saus padang, lada hitam, dan saus tiram. Selain dimasak utuh, rajungan dan kepiting bisa diambil dagingnya saja untuk jadi siomay, bakso lo hian, ditumis, dibuat campuran nasi goreng atau sup, hingga digoreng tepung.
Namun kalau anda mau yang lebih praktis, sekarang banyak dijual daging rajungan dan kepiting segar siap pakai di supermarket. Atau kalau mau yang lebih awet, ada juga rajungan dan kepiting kalengan seperti merek Ayam Brand, Crab Star, dan Martelir. Pastinya kalau anda pakai daging siap pakai ini bisa skip proses cuci, tapi siap-siap kehilangan momen “krek krek buka cangkang”, nih.
Baca juga: Tips Memilih Kepiting Segar atau Kaleng Sesuai Masakan Anda
Nah, sekarang jangan tertukar lagi ya! Meskipun keduanya hampir mirip, anda tetap bisa mengenalinya dengan mudah, kok. Jika masih kesulitan, bisa tanya abang penjualnya sekaligus minta dicarikan yang dagingnya banyak. Harga keduanya memang mahal, tapi sesekali boleh dong mencicipi lembutnya daging rajungan dan kepiting yang kaya manfaat?
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]