Apa Bedanya? Essens vs Pasta (Perisa)

Penulis: Selly.J | Editor: Ria
Bagi pecinta baking seperti saya, mencoba berbagai resep kue terasa menyenangkan, bukan? Agar berhasil, kita harus benar-benar memperhatikan bahan dan instruksi yang tertera di resep.
Sekali waktu, saya pernah melenceng dari resep. Bahan yang dibutuhkan adalah pasta. Tapi, saya malah menggunakan essens karena saya berpikir keduanya sama saja. Alhasil, kue buatan saya jadi terlihat tidak menarik.
Essens, dari bahasa inggris essence, ternyata berbeda lho dengan perisa makanan yang kita kenal dengan pasta. Fungsi atau hasil yang diberikan pada kue pun berbeda. Yuk, berkenalan lebih jauh mengenai keduanya.
1. Cara pembuatan
Baik essens maupun pasta memang termasuk sebagai bahan kue. Tapi, keduanya tidaklah dibuat dengan cara yang sama. Essens terbuat dari aroma bahan-bahan makanan. Sementara itu, pasta benar-benar terbuat dari ekstrak bahan makanan. Jadi, tidak hanya aromanya saja yang diekstrak.
2. Warna
Essens tidak memiliki warna seperti bahan makanan yang diekstraknya. Beberapa essens memang berwarna. Namun, warna tersebut tidaklah terlalu pekat. Jadi, penggunaan essens tidak akan berpengaruh pada warna kue atau makanan yang anda buat.
Warna-warna pada pasta dibuat sepekat mungkin seperti bahan makanan aslinya. Misalnya pasta pandan berwarna hijau, pasta vanilla berwarna putih, dan seterusnya. Makanya, pasta bisa memberikan warna pada makanan yang kita buat.
3. Rasa
Essens tidak memiliki rasa dari bahan makanan. Jika dicicipi, essens akan terasa hambar. Tapi, apabila anda terlalu banyak menambahkan essens, bisa-bisa makanan malah terasa pahit.
Pasta memiliki rasa yang sama persis seperti ekstrak bahan makanannya. Jadi, pasta coklat akan benar-benar terasa seperti coklat. Begitu juga dengan pasta moka, durian, nangka, dan lain sebagainya.
4. Bentuk
Karena sama-sama cair, banyak orang mengira essens sama saja dengan pasta. Memang sih, keduanya berbentuk cairan. Akan tetapi, tekstur essens lebih encer dan menyerupai air putih biasa. Sementara pasta memiliki tekstur yang lebih kental.
5. Fungsi
Fungsi utama essens yaitu membuat kue atau makanan jadi lebih beraroma. Sebagai contoh, anda menambahkan essens pisang pada adonan bolu pisang. Setelah dikukus, aroma pisang pada bolu ini akan lebih terasa.
Sementara itu, pasta tidak hanya memberikan aroma, tetapi juga rasa dan warna. Misalnya seperti penggunaan pasta coklat pada cake. Jika dicampurkan pasta coklat, cake tidak hanya berwarna coklat saja. Aroma dan rasa coklatnya juga akan menonjol.
6. Takaran

Ketika membuat kue, takaran essens yang kita butuhkan cenderung sedikit. Kita hanya membutuhkan satu sendok teh essens untuk setiap 1 kg adonan. Begitu pula jika kita menggunakan essens pada minuman maupun puding.
Sebaliknya, penggunaan pasta cenderung lebih banyak dari essens. Sebagai contoh, untuk membuat satu loyang brownies kukus, kita membutuhkan satu sendok makan pasta coklat.
Gunakan timbangan dapur supaya akurat saat menambahkan esens, pasta, maupun bahan lain dalam adonan. Salah stau timbangan dapur terbaik adalah Camry EK-3650 (Lihat di Lazada DISKON). Timbangan ini disertai dengan mangkuk mika untuk alas menimbang. Kapasitas maksimumnya 5 kg, cukup standar untuk penggunaan rumah tangga. Pecinta baking wajib punya, nih!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]
3
Assalamu’alaikum..
Ibu Atsarina, mohon info bagaimana cara membuat flavour pasta yang stabil? Karena saya coba trial dengan thickener CMC Na tapi dalam penyimpanan pasta saya menjadi encer. Terima kasih
Maturnuwun uraiannya mbak jadi nambah wawasan. Mbak… tolong dong ajari membuat whipcream dari bahan whippcream bubuk. Terima kasih
Tolong formula membuat pasta tanpa aroma mbak.
terima kasih ilmunya yg bermanfaat mba
Pasta yg bagus merk apa ya mb ? Terimakasih