Apa Bedanya? Dapur Basah vs Dapur Kering
(Image: Shutterstock)
Penulis: Selly.J | Editor: Ria
Dapur adalah salah satu bagian rumah yang paling cepat kotor. Tidak heran sih, sehari tak kurang dari 2 kali kita pasti bekerja di dapur. Baik memasak, atau sekedar menyiapkan makanan seperti menghangatkan dan meracik. Apalagi jika anda punya hobi memasak, yang sering memanfaatkan waktu luang dengan coba-coba resep baru di dapur.
Wajar sekali kan, dapur akan jadi mudah kotor. Bila sudah seperti ini, tak jarang bagian rumah lainnya pun terkesan kotor. Alhasil, anda jadi sekaligus bersih-bersih seantero rumah agar tuntas dan maksimal. Cukup repot, kan? Coba deh anda siasati dengan memisahkan atau membagi dapur jadi 2 tempat. Yaitu dapur basah dan dapur kering. Cari tahu yuk perbedaan keduanya berikut.
1. Fungsi
Dari namanya saja, pasti anda sudah bisa menebak fungsi dapur basah. Yup, dapur ini digunakan untuk mengolah makanan dari mentah hingga menjadi matang. Sebagai contoh, kita hendak membuat ayam goreng. Pertama-tama, kita harus mencuci ayam hingga bersih. Lalu, ayam bagi menjadi beberapa potong dan diberikan bumbu. Setelah beberapa lama, barulah ayam digoreng hingga kecoklatan. Keseluruhan proses ini pastinya akan meninggalkan banyak kotoran kan, baik sisa bahan ataupun peralatan masak kotor.
Sementara itu, dapur kering digunakan untuk membuat makanan yang simpel dan mudah disajikan. Contohnya ketika anda membuat sereal untuk sarapan pagi. Anda cukup menuangkan sereal beserta susu cair ke dalam mangkuk. Dapur kering juga bisa sekaligus menjadi tempat berkumpul sambil bersantai dan bersantap.
2. Ukuran ruangan
Karena punya banyak kegunaan, dapur basah tentu membutuhkan ukuran yang luas. Jika terlalu sempit, tentu kita akan kesulitan memasak. Apalagi jika kita sedang memasak dalam jumlah yang besar.
Lain halnya dengan dapur basah, dapur kering tidaklah memakan banyak tempat. Sebab, kita tidak akan melakukan banyak hal di dapur kering. Paling tidak, ukuran yang kita perlukan hanya sekitar 1 m x 2 m.
3. Posisi di dalam rumah
Karena digunakan untuk mengolah makanan, dapur basah biasanya terletak di bagian belakang rumah. Bahkan, ada juga rumah yang dapur basahnya dibangun terpisah dari ruangan lainnya. Soalnya, dapur basah tidak cocok dijadikan tempat ‘pamer’. Bisa bayangkan jika tamu anda melihat keadaan dapur yang sedang kotor?
Berbeda dari dapur basah, dapur kering malah cocok diposisikan dekat ruang keluarga. Hal ini memudahkan kita untuk menyiapkan makanan untuk disajikan. Apalagi jika kita sedang berkumpul bersama keluarga maupun teman.
4. Cara perawatan
Dibandingkan dapur kering, dapur basah lebih membutuhkan ‘perhatian’ kita. Setiap kali selesai memasak, kita tetap harus membersihkannya juga. Jika tidak, dapur basah pasti terlihat berantakan. Maka dari itu, dapur basah biasanya berlantai dan berdinding dari keramik. Material ini lebih mudah dibersihkan setiap saat.
Dapur kering tidak butuh selalu dibersihkan karena fungsinya tidak sekompleks dapur basah. Paling-paling, kita hanya perlu mengelap apabila ada tumpahan air atau noda. Karena terlihat ‘menyatu’ bersama bagian rumah lainnya seperti ruang tamu, ruang santai, dan ruang keluarga, material dapur kering akan lebih apik bila disamakan dengan ruang lainnya.
Konsep dapur basah dan dapur kering ini sangatlah berguna bila diterapkan di rumah. Anda jadi bisa memilah-milah pekerjaan dapur. Sehingga dapur yang ‘terlihat’ dalam jangkauan akan jadi lebih rapi, bersih, dan terorganisir.
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]