8 Wedang atau Minuman Hangat dari Jahe Khas Indonesia
Penulis: Dewi.S | Editor: Ria
Wedang memiliki arti yaitu minuman hangat. Wedang yang paling umum di Indonesia terbuat dari jahe yang punya citarasa pedas sekaligus memberikan sensasi hangat dari senyawa zingeron yang terkandung di dalamnya. Yup, minuman hangat inilah yang paling sering dicari untuk menghangatkan badan saat kondisi kurang sehat atau saat cuaca dingin.
Belum lagi tambahan rempah dan bahan lain yang membuat wedang ini semakin nikmat. Dan ternyata Indonesia memiliki banyak jenis wedang jahe yang bisa membuat anda ketagihan mencicipinya, lho!
1. Wedang ronde
Wedang jahe yang satu ini berasal dari daerah Solo. Wedang ronde terbuat dari air rebusan jahe yang diberi gula merah, pandan, serai, serta isiannya seperti kacang tanah, potongan roti, potongan kolang-kaling, dan ronde bola-bola ketan yang telah direbus. Rasa jahe yang hangat dan ronde yang lembut menjadikan wedang ronde ini disukai banyak orang.
Baca juga: 3 Jenis Jahe yang Ada di Indonesia beserta Kegunaannya
2. Sekoteng
Hampir mirip dengan wedang ronde, sekoteng yang berasal dari Jawa Tengah ini juga sering dijajakan pada malam hari oleh pedagang keliling. Sekoteng terbuat dari air rebusan jahe dengan tambahan kacang tanah, kacang hijau, pacar cina, potongan roti, dan kolang-kaling. Yang membedakan wedang ronde dengan sekoteng adalah penambahan susu kental manis sehingga rasa sekoteng lebih legit dan kental.
Baca juga: 4 Tips Merebus Pacar Cina dan Sagu Mutiara yang Benar
3. Bajigur
Minuman khas Jawa Barat ini terbuat dari air rebusan jahe, gula merah, dan santan encer yang direbus dengan daun pandan dan sedikit garam. Bajigur juga sering disajikan dengan potongan kolang-kaling yang diiris tipis. Selain itu, bajigur sering dijual bersama dengan makanan tradisional seperti nagasari, pisang rebus, ubi kukus. dan kacang rebus.
Baca juga: 6 Tips Membeli Kolang Kaling Segar dan Bebas Pengawet
4. Bandrek
Bandrek merupakan minuman khas Jawa Barat yang sering dijual bersamaan dengan bajigur. Bandrek memiliki rasa yang lebih pedas dari bajigur karena terbuat dari air rebusan jahe kental dengan tambahan rempah-rempah dan gula merah, tanpa tambahan santan. Bandrek biasanya disajikan dengan daging kerokan buah kelapa yang setengah tua. Bandrek paling enak dinikmati bersama gorengan seperti seperti gehu (tahu isi), bala-bala (bakwan sayuran), tempe goreng, uli ketan, dan combro.
Baca juga: Aneka Jenis, Cara Memilih, dan Tips Menyimpan Gula Merah
5. Sarabba
Sarabba berasal dari daerah Makassar terkenal sebagai minuman yang dapat memulihkan stamina dan menyembuhkan masuk angin. Wedang yang satu ini terbuat dari jahe, kuning telur, gula aren, santan dan lada bubuk.
Baca juga: Aneka Gula yang Perlu Kita Kenal
6. Bir Pletok
Tidak usah takut dengan kata ‘bir’ dalam namanya karena minuman ini tidak mengandung alkohol sedikit pun. Bir pletok merupakan salah satu minuman jahe khas Betawi dengan tambahan rempah-rempah seperti pandan, serai, kapulaga, kayu manis, merica hitam dan kayu secang yang menyumbang warna merah pada minuman ini. Selain dihidangkan panas, bir pletok juga enak disajikan dingin dengan tambahan es batu.
Baca juga: Mengenal Bir Pletok dari Betawi
7. Wedang Uwuh
Wedang uwuh adalah minuman hangat khas Yogyakarta yang terbuat dari air rebusan jahe, kayu secang, cengkeh (termasuk bunga, batang, dan daun), kayu manis (sekaligus daunnya), pala (beserta daunnya), akar dan daun serai, serta gula batu atau gula merah. Karena terbuat dari bermacam-macam daun, maka disebutlah ‘uwuh’ yang berarti sampah dedaunan.
Baca juga: 5 Manfaat Cengkeh untuk Kesehatan
8. Kembang Tahu
Wedang hangat yang mendapatkan pengaruh dari Tiongkok ini juga sering disebut dengan Tahwa. Sari kedelai atau susu kedelai tawar akan dibuat memadat seperti tahu putih, namun lebih lembut dan rapuh. ‘Tahu’ ini kemudian diambil dengan cara disendokkan ke dalam mangkok saji, lalu disiram dengan air rebusan jahe bersama gula merah dan pandan.
Baca juga: Cara Memilih dan Menyimpan Daun Pandan
Selain aneka wedang di atas, anda juga dapat membuat berbagai kreasi wedang jahe dengan bahan tambahan lainnya sesuai selera. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]
Terima kasih udah berbagi ilmunya