8 Jenis Gorengan Di Restoran Fast Food Jepang
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Ramainya restoran Jepang bukan fenomena baru di Indonesia. Saya termasuk orang yang tak menolak jika diajak makan di sana. Restoran Jepang di Indonesia sendiri cukup beragam. Ada yang khusus menyajikan sushi, ramen, atau sajian nasi. Apapun jenis restorannya, pasti ada saja gorengan yang disertakan dalam menu. Wah, ternyata prinsip ‘makan tak lengkap tanpa gorengan’ juga berlaku nih. Entah disantap bersama nasi atau dicelup pada kuah ramen, rasanya super nikmat dan pastinya makan jadi lebih istimewa. Masing-masing restoran Jepang memang punya menu gorengan yang khas, tapi jenis gorengan ini bisa ditemui dengan mudah di hampir seluruh restoran Jepang di Indonesia.
1. Tempura
Bisa dibilang, gorengan yang satu ini sering tersaji di menu restoran Jepang. Tempura atau tenpura adalah jenis gorengan yang memakai adonan khusus sehingga ketika matang, warnanya cenderung kuning keemasan. Adonan tempura cukup simple, yakni terigu protein rendah, air dingin, dan telur yang dikocok lepas. Sebelum digoreng, lapisi bahan dengan terigu dulu lalu masukkan dalam adonan tempura. Nah uniknya, tempura bisa memakai jenis bahan apapun seperti ayam fillet, ikan fillet, udang, terong, buncis, ubi manis, hingga jamur.
2. Karaage
Wah, menu satu ini jadi favorit banyak orang, nih. Pada dasarnya, karaage yang kita kenal adalah ayam tanpa tulang yang digoreng tepung krispi. Bagian yang dipilih pun adalah paha ayam karena teksturnya lebih lembut dari dada ayam. Jadi terasa renyah di luar, sementara dalamnya lembut dan bikin meleleh. Tapi tahukah anda kalau ternyata karaage adalah jenis teknik memasaknya? Karaage adalah teknik menggoreng dengan banyak minyak (deep fry). Jadi sebetulnya karaage tak hanya dibuat dengan ayam, tapi juga pakai daging tanpa tulang, cumi, atau ikan.
Awalnya, daging ayam direndam dulu dalam campuran kecap asin, bawang putih, dan jahe hingga menyerap sempurna. Lalu, daging ayam dilumuri terigu protein rendah yang sudah diberi garam dan merica. Goreng hingga coklat keemasan dan sajikan selagi hangat!
3. Katsu
Menu pendamping yang satu ini cukup melegenda, ya. Katsu adalah sajian yang memakai tepung roti (panko) sehingga terasa lebih renyah dari gorengan biasa. Nah, katsu berasal dari kata “cutlet” yang berarti potongan daging tanpa tulang. Di Jepang biasanya menggunakan daging babi, ayam, hingga sapi, tapi di Indonesia sendiri lebih populer dengan daging ayam. Dalam membuatnya, daging ayam tanpa tulang yang sudah agak dipipihkan akan dilapisi terigu protein rendah, kocokan telur, dan tepung roti. Setelah matang, katsu akan dipotong seukuran bite-size dan disajikan bersama irisan kol, saus, dan mayones. Anda bisa menyantapnya sebagai lauk utama atau lauk pendamping, lho!
4. Ebi Furai
Udang sepertinya cukup digemari di Jepang, nih. Sebab, ada dua jenis gorengan udang: ebi tempura dan ebi furai. Ebi tempura tentunya memakai adonan tempura, sedangkan ebi furai memakai pelapis yang sama dengan katsu yaitu tepung roti. Nah karena namanya “ebi” yang berarti udang, bahan utamanya tak bisa diganti, ya. Salah satu keunikan hidangan ini memang terletak pada udangnya, yakni udang harus berbentuk lurus ketika matang nanti. Setelah dibersihkan punggungnya, kerat perut udang agak dalam sambil ditekan bagian punggungnya. Pastikan ada bunyi kretek yang berarti urat udang sudah putus dan bentuknya bisa lurus.
5. Kakiage
Eits, bukan berarti gorengan ini berbentuk kaki, ya. Kakiage bisa dibilang bakwannya Jepang karena jenis gorengan ini menyatukan berbagai bahan dalam adonan tempura dan digoreng hingga renyah. Ukuran kakiage juga tak tanggung-tanggung lho, bahkan ada yang besarnya semangkuk sup! Wah, menyantapnya dengan ramen pasti kenyang sekali ya? Nah, bahan-bahan untuk membuat kakiage cukup beragam seperti potongan kacang panjang, wortel, terong, bawang bombay, hingga potongan bayam. Bahkan, ada juga beberapa versi kakiage yang menambahkan udang, ikan, ayam, hingga crab stick.
Supaya bentuk kakiage tidak pecah saat digoreng, pastikan minyaknya benar-benar panas dan pakai sendok dengan permukaan besar untuk memasukkan adonan kakiage. Tahan sebentar sendok saat adonan mulai masuk minyak panas, lalu setelah 30 detik lepaskan sendok dan goreng hingga matang.
6. Ekkado
Apa yang paling khas dari hidangan ini? Yup, bentuk seperti kantong yang berisi daging berbumbu dengan telur puyuh di bagian tengahnya. Ekkado adalah salah satu jenis gorengan Jepang yang banyak dijadikan lauk bento atau nasi bekal. Bentuknya yang unik dan perpaduan daging udang-ayam sebagai isian juga pastinya lezat. Ekkado biasanya memakai kembang tahu untuk membungkus adonan daging dan telur puyuhnya. Nantinya sajian ini perlu dikukus dulu agar set dan setelah dingin, barulah digoreng hingga coklat keemasan.
Setiap pergi ke salah satu brand resto Jepang, sajian ini pasti jadi menu wajib saya. Bentuknya mirip rolade, tapi sajian ini perlu digoreng deep fry hingga coklat keemasan. Mantap, kan? Egg chicken roll terbuat dari campuran daging ayam giling, bawang, kecap asin, dan minyak wijen yang dibungkus dalam kulit dadar dan dikukus hingga matang. Setelah dikukus, gulungan ini dipotong menyerong dan digoreng. Sebetulnya, egg chicken roll ini tak hanya dijual di restoran Jepang tapi sudah banyak dipasarkan dalam bentuk frozen food. Namun bikin versi homemade-nya tentu lebih sehat, kan?
8. Fried Tofu Roll
Seperti namanya fried tofu roll memiliki bahan dasar tahu, atau tepatnya kembang tahu. Jadi, gorengan satu ini diberi bahan isian lalu dibungkus kembang tahu, dikukus sebentar, dan digoreng hingga matang kecoklatan. Di Indonesia, gorengan ini lebih tenar dengan nama kani roll meskipun “kani” sendiri berarti kepiting dalam bahasa Jepang, sedangkan fried tofu roll bisa diisi daging udang dan ayam. Nah karena terbuat dari kembang tahu, gorengan ini terhitung lebih sehat, lho. Apalagi bisa dijadikan frozen food, wah ngemil jadi lebih praktis dan aman!
Duh, jadi tak sabar untuk segera mampir restoran terdekat ya? Tapi sebetulnya, sajian di atas juga mudah dibuat sendiri, lho. Beberapa bahan mungkin mudah di dapat, tapi ada jenis sajian yang perlu bumbu khas Jepang. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]