7 Jenis Serabi khas Nusantara yang Legit & Unik
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Pancake adalah salah satu alternatif sarapan khas barat di Indonesia. Tapi jauh dari popularitasnya sekarang, negeri kita sudah lebih dulu punya pancake dari tepung beras, yakni serabi. Kudapan bulat dan empuk ini dijuluki pancake khas Indonesia. Anda bisa menikmatinya kapanpun, baik untuk sarapan atau teman minum teh di sore hari.
Secara tradisional, serabi dibuat dengan belanga kecil di atas tungku api. Bahkan untuk mempertahankan tradisi, cara masak serabi seperti ini masih dilakukan hingga sekarang.
Awalnya, serabi dibuat dengan tiga bahan yakni tepung beras, santan, dan gula. Seiring berjalannya waktu, ada bahan tambahan untuk memperkaya rasa serabi. Tak hanya itu, serabi pun makin menggugah selera dengan aneka topping seperti saus kinca, saus gula merah, keju, suwiran ayam, oncom, meises, hingga potongan buah.
Nah, beberapa daerah di Indonesia juga mengolah serabi dengan ciri khas masing-masing. Kalau hanya anda tahu serabi dari dua atau tiga kota saja, yuk simak daftarnya berikut ini!
1. Serabi Bandung
Bisa dibilang, kudapan asal Bandung ini yang paling terkenal sebagai “serabi” di Indonesia. Kata serabi atau surabi sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti “besar”. Bentuknya bulat pipih dan berpori. Teksturnya pun empuk dan padat di semua bagian, alhasil sering tertukar dengan kue apem. Serabi bandung biasa disuguhkan dalam dua warna, yakni hijau dan putih. Warna hijau didapat dari air daun suji yang dicampur dalam adonan serabi. Bahan adonannya sendiri adalah terigu, telur, dan air kelapa. Meskipun sederhana, serabi Bandung disajikan dengan dua jenis taburan: gurih-pedas dengan oncom atau manis-legit dengan kuah kinca.
2. Serabi Solo
Kalau menilik asal usul serabi, kue khas Solo ini yang paling mendekati bentuk klasiknya. Serabi Solo dibuat dengan tepung beras, gula, garam, dan santan. Perpaduan rasanya lebih legit dari serabi Bandung, sehingga disantap begitu saja pun sudah nikmat. Namun, beberapa orang menambahkan taburan meises, parutan keju, atau kacang supaya makin bercitarasa. Serabi Solo juga punya bentuk unik. Bagian pinggirnya bertekstur garing dengan warna kecoklatan, sedangkan tengahnya cenderung basah dan lembut dengan warna putih. Saat disajikan, kue serabi digulung dalam daun pisang sehingga aromanya makin kuat.
3. Serabi Jakarta
Jakarta juga punya serabi, lho. Banyak orang lebih mengenalnya sebagai kue ape daripada serabi. Kenampakannya memang mirip serabi Solo, tapi bagian tengah serabi ini lebih kecil, menggembung, dan padat. Kalau serabi Solo identik dengan adonan putih, serabi Jakarta bisa dibuat dengan dua warna yaitu hijau dan putih. Bahan-bahannya terdiri dari terigu, telur, santan, bahan pengembang, dan vanili. Rasanya yang gurih dengan tekstur pinggiran renyah sudah terasa nikmat tanpa taburan. Tak sulit mencari kudapan ini karena penjaja kaki lima banyak menjualnya di sudut-sudut jalan kota.
4. Serabi Cirebon
Anda penggemar serabi gurih? Jangan lupa mampir ke Cirebon untuk membeli kudapan ini! Serabi atau surabi cirebon dibuat dengan tepung beras, terigu, air, kelapa parut, dan garam. Ketika matang, bentuknya memang mirip serabi Bandung. Tapi, siap-siap bingung memilih taburan gurihnya nih. Ada oncom, telur, tauco, hingga tempe orek. Seperti halnya serabi lain, aneka taburan ini dimasukkan saat proses pemanggangan serabi. Tak perlu takut rasanya mentah atau amis karena taburan ini akan matang bersamaan dengan serabi. Uniknya lagi, serabi gurih ini disantap saat sarapan bersama gorengan tempe, tahu, hingga bakwan. Mantap, kan?
5. Serabi Bali
Sama seperti Jakarta, orang tidak menyebutnya sebagai serabi Bali. Kue ini lebih tenar dengan sebutan “laklak”. Bahan pembuatannya adalah tepung beras, santan, garam, dan bahan pengembang. Bentuknya bulat agak pipih seperti serabi Bandung, tapi ukuran aslinya hanya sebesar bulatan jempol dan telunjuk. Kue ini juga terkenal dengan aroma pandan dan daun sujinya yang kuat. Tak heran, serabi Bali pasti memiliki warna hijau. Nah kalau biasanya serabi lain punya beragam taburan, serabi Bali diberi parutan kelapa dan siraman saus gula merah saja. Rasanya gurih dan benar-benar legit, apalagi dipadu empuknya tekstur serabi.
6. Serabi Kalibeluk
Jangan tertipu dengan tampilannya yang terlihat keras. Serabi asal desa Batang ini termasuk legendaris, lho. Konon, serabi ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram dulu. Bahan-bahannya pun masih sederhana, yakni terigu, air/santan, dan gula aren. Bentuknya lebih besar dari serabi lain. Namun, teksturnya cenderung lengket dengan rasa legit yang kuat. Selain itu, serabi ini cukup tebal dan berserat. Wah, makan satu saja mungkin sudah kenyang ya? Serabi Kalibeluk dibuat dalam dua versi, yakni manis dan gurih. Kudapan ini bisa dimakan begitu saja tanpa taburan apapun.
7. Serabi Minang
Serabi tak hanya di pulau Jawa dan Bali saja, tapi juga di Sumatera. Kue ini lebih sering disebut “pinukuik” yang artinya panekuk atau pancake. Namun, ada pula yang menyebutnya sebagai “serabi Minang”. Bahan-bahannya adalah terigu, vanili, santan, parutan kelapa, dan tapai. Yup, serabi Minang ini memilih tapai sebagai bahan pengembang alami. Tak heran, serabi ini tahan hingga berhari-hari dengan tekstur adonan yang makin kental. Bentuknya sama seperti serabi Bandung, yakni bulat pipih dengan warna agak gosong di kedua sisinya. Selain itu, permukaan serabi Minang memiliki pori-pori yang besar.
Intinya, jangan lupa untuk mencicipi semuanya. Terutama jika anda berkunjung ke kota-kota di atas. Namun sebelum merencanakan liburan, anda bisa buat serabi Bandung ala rumahan dengan resep praktis ini. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]