6 Tips Konsumsi Produk Organik Tanpa Menguras Kantong

(Image: Shutterstock)
Penulis: Selly.J | Editor: Ria
Pernah dengar bahaya pestisida pada buah dan sayuran? Sangat disayangkan ya. Padahal, kita semua tentu ingin mengonsumsi bahan alami nan sehat. Tapi, bahan tersebut malah dibudidayakan dengan bantuan zat kimia yang mungkin tidak aman bagi tubuh manusia. Untungnya, kita juga punya pilihan untuk beli bahan produk organik. Produk ini diklaim dibudidayakan tanpa tambahan zat berbahaya sehingga aman dikonsumsi.
Sayangnya, bukan rahasia lagi bahwa produk organik cenderung lebih mahal. Selain itu, ia juga lebih cepat layu dan membusuk. Budget belanja otomatis jadi lebih besar dong? ‘Sehat itu mahal’ ternyata benar adanya. Eits, tapi jangan patah arang dulu. Anda bisa siasati semua kendala tadi. Bagaimana supaya produk organik tetap didapat namun tanpa menguras kantong anda.
1. Belilah bahan sesuai prioritas
Produk organik tidak hanya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan saja lho. Daging, telur, keju, hingga beras juga bisa diproduksi secara organik. Supaya tidak terlalu boros, kita harus membuat prioritas. Tidak semua makanan yang anda konsumsi harus berlabel organik kok. Makanya, utamakan produk yang bahan kimianya sulit dihilangkan. Misalnya seperti daging, produk susu, strawberry, apel, serta seledri. Bahan-bahan inilah yang sebaiknya dibeli dalam ‘versi ’organik.
2. Tidak mengutamakan merk
Produk organik yang kita temui di pasaran sering dikemas dengan merk-merk tertentu. Merk tersebut mengklaim bahwa produknya lah yang memiliki kualitas terbaik. Padahal, ada banyak lho produk-produk organik lokal yang tak kalah kualitasnya. Harga dijamin lebih miring!
3. Menyesuaikan belanjaan dengan musim panen
Ketika sedang musim panen, jumlah sayur ataupun buah akan melimpah. Tapi, baik sayur maupun buah organik tidak bisa disimpan terlalu lama. Supaya tidak membusuk dan terbuang percuma, kedua produk ini dijual lebih murah. Sebagai konsumen cerdas, jangan ragu untuk memanfaatkan kesempatan ini. Cari tahulah jenis sayur dan buah apa yang sedang musim. Lalu, segera saja borong dan bawa pulang.
4. Membeli produk diskon
Produk organik yang sedang didiskon juga patut anda pilih. Tapi perlu diingat, konsumsi sesegera mungkin ya. Produk diskon biasanya punya kesegaran yang sudah menurun. Jangan sampai menyimpannya terlalu lama, atau bahkan dijadikan stok bahan di dapur.
5. Berbelanja seminggu sekali
Seperti yang sudah dijelaskan, produk organik cenderung lebih mudah membusuk. Makanya, anda tidak boleh menyimpan produk ini terlalu lama. Tapi, bukan berarti anda juga harus bolak-balik supermarket untuk membelinya. Anda cukup berbelanja untuk keperluan selama satu minggu. Jika terlalu lama, bisa-bisa stok makanan yang anda beli malah terbuang sia-sia.
6. Membeli langsung dari petani
Jangan langsung menganggap cara ini aneh ya. Membeli produk organik langsung dari petani memberikan keuntungan besar lho. Kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Tidak hanya itu, kualitas produk organik dari petani langsung juga lebih terjaga, tanpa melalui proses pengangkutan dan penyimpanan yang panjang. So, jangan ragu mencari petani organik di sekitar daerah anda ya.
Konsumen cerdas tentu tidak akan ‘termakan’ label saja, kan. Prioritas dan kebutuhan juga jadi pertimbangan saat berbelanja. Alhasil, sehat konsumsi bisa terus berdampingan dengan sehat di kantong.
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]