6 Bumbu Wajib Khas Jepang
Penulis: Ninna.L | Editor: Ria
Jika sedang malas memasak sendiri, saya biasanya pergi makan ke restoran yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Karena sedang bosan dengan western food, kemarin saya memutuskan untuk pergi ke restoran Jepang dan memesan menu favorit saya: miso ramen. Kebetulan memang cuaca sedang kurang bersahabat, jadi makanan berkuah adalah pilihan terbaik. Salah satu hal yang saya sukai dari masakannya itu adalah karena rasanya yang sangat khas, tentu saja dari racikan bumbu-bumbu yang juga khas Jepang.
Nah, apa saja sih bumbu khas yang sering digunakan dalam masakan Jepang? Yuk, intip informasinya di bawah ini!
1. Miso
Bumbu khas Jepang pertama yang akan kita bahas adalah miso. Miso terbuat dari fermentasi kacang kedelai, beras, dan beberapa bahan makanan lainnya yang dicampur bersama garam. Tekstur miso mirip seperti pasta atau selai kacang dengan warna yang bervariasi yaitu mulai dari krem agak kuning, cokelat muda, cokelat tua, sampai agak kehitaman. Sedangkan untuk rasanya sendiri, berbeda-beda tergantung bahan pembuatan dan lamanya proses fermentasi yang dilakukan.
Beberapa jenis miso yang paling sering digunakan seperti shiro miso yang berwarna krem kekuningan dengan rasa lembut, aka miso yang berwarna merah dengan rasa lebih tajam dibanding shiro miso, dan awase miso yang merupakan kombinasi kedua miso tadi sehingga menghasilkan citarasa unik. Kegunaan umum miso pada masakan yaitu digunakan untuk membuat sup atau kuah ramen dan masakan jepang lainnya, serta dijadikan bumbu untuk merendam (marinasi) ikan atau daging.
2. Kombu
Kombu adalah rumput laut kering yang merupakan bahan utama pembuatan dashi, atau kaldu khas Jepang. Biasanya, kombu dijual dalam bentuk lembaran hitam berbagai ukuran yang keras, datar, dan kering, dan terdapat bubuk hitam di bagian permukaannya.
Nah, sebelum dimasak, bubuk hitam ini harus dibersihkan dengan cara dilap dengan kain yang lembap. Kombu tidak boleh dicuci dengan air ya karena akan mempengaruhi rasanya. Untuk penggunaannya, kombu biasa direbus bersama sayuran dan daging, dimasak bersama nasi untuk sushi, atau diolah menjadi lauk sebagai teman makan nasi.
3. Dashi
Dashi merupakan kaldu dasar yang sering digunakan dalam pembuatan setiap masakan Jepang. Saking pentingnya dashi, kaldu yang satu itu mendapat julukan “nyawa dalam masakan” di Jepang lho! Seperti yang saya sebutkan di poin sebelumnya, dashi terbuat dari air rebusan konbu dan katsuobushi, atau ikan cakalang yang diawetkan dengan proses yang sangat panjang. Dashi ini terlihat bening dengan warna kekuningan, dengan rasa ringan dan juga segar.
Jika anda ingin yang lebih praktis, sekarang sudah tersedia dashi instan dalam bentuk serbuk yang tinggal dimasak bersama air mendidih. Dashi instan akan menghasilkan kaldu dengan warna bening, namun rasanya jauh lebih kuat dibanding dashi alami. Dashi biasa digunakan untuk membuat campuran udon, aneka sup, kuah ramen, sampai olahan nasi.
4. Shoyu
Shoyu sering juga disebut sebagai soy sauce atau kecap asin, karena terbuat dari fermentasi kacang kedelai, tepung, dan garam. Warna dari shoyu ini cokelat tua dengan tekstur yang cair. Untuk rasanya sendiri, gurih khas kacang kedelai. Aromanya pun mirip seperti aroma kecap. Dalam masakan, shoyu biasa digunakan untuk membuat sukiyaki, yakiniku, sashimi, atau sushi. Kadang, shoyu juga digunakan untuk merendam daging.
Di pasaran, shoyu biasanya dijual dalam kemasan botol berbagai ukuran, dengan beberapa jenis seperti: shoyu koikuchi yang merupakan shoyu standar, shoyu usukuchi yang memiliki rasa lebih asin dan tajam, sashimi shoyu yang khusus untuk bersantap sashimi dengan warna hitam seperti tinta dan rasanya yang manis, tamari shoyu yang memiliki tekstur kental dan rasa yang tidak terlalu asin, serta shiro soyu yang memiliki rasa paling ringan pada masakan Jepang.
5. Mirin
Berbeda dari jenis bumbu khas Jepang lainnya, mirin atau rice wine ini terbuat dari beras yang difermentasi sedemikian rupa sampai berbentuk minuman. Mirin mengandung alkohol sekitar 14-15% dengan tinggi kandungan gula sekitar 40-50%, sehingga rasanya manis dan sedikit asam. Mirin ini bertekstur cair dengan warna bening kekuningan, dan dikemas dalam botol yang higienis dan transparan.
Pada masakan, mirin bermanfaat untuk mengurangi bau amis daging atau ikan dan menambah rasa manis serta aroma harum pada masakan. Selain itu, mirin juga sering digunakan sebagai campuran dalam pembuatan saus kabayaki, saus soba, saus tentsuyu, dan saus teriyaki. Mirin juga sering dicampurkan ke dalam rebusan sayur atau daging. Bagi anda yang muslim, tidak disarankan mengonsumsi makanan Jepang yang mengandung mirin ya, karena bahan ini tergolong nonhalal.
6. Sesame oil
Sesame oil atau minyak wijen adalah minyak yang diekstraksi dari biji wijen. Tekstur dari sesame oil ini kental seperti minyak dengan warna kuning yang bening hingga kuning gelap. Aroma wijennya kuat, sedangkan rasanya sendiri khas biji wijen yang akan menyumbangkan citarasa khas seperti terbakar atay gosong. Untuk fungsinya dalam masakan, sesame oil paling sering digunakan untuk bumbu rendaman daging, saus salad, aneka tumisan, dan menggoreng aneka tempura.
Terlihat kan bahwa bumbu khas Jepang di atas memiliki rasa, tesktur, aroma, dan kegunaannya masing-masing dalam masakan. Anda tinggal menyesuaikan bumbu dengan masakan yang akan dibuat, sehingga anda tidak akan keliru dalam penggunaannya. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]