5 Tips Membuat Kuah Kaldu yang Bening dan Kaya Citarasa
(Image: Shutterstock)
Penulis: Ninna.L | Editor: Ria
Musim hujan begini memang jodohnya makanan berkuah. Mau itu sup, soto, bakso, atau tomyam. Selain lezat, makanan berkuah juga bisa menghangatkan badan. Nah, kebanyakan makanan berkuah menggunakan kuah kaldu yang bening gurih. Karena proses memasaknya yang lama dan boros gas, saya biasanya membuat kaldu dalam jumlah banyak sekaligus untuk stok.
Jadi saat dibutuhkan, saya hanya perlu menghangatkannya kembali. Untuk mendapatkan kuah kaldu yang bening dan bersih ternyata tak bisa sembarangan. Anda beberapa trik khusus dari mulai pemilihan, pemasakan, bahkan sampai penyimpanan. Supaya anda tidak bingung, berikut saya bagikan tipsnya.
1. Sesuaikan jenis kaldu dengan kebutuhan anda
Ada tiga jenis kaldu yang biasa digunakan, yaitu kaldu sapi, ayam, dan kaldu seafood. Semuanya tentu memiliki nilai gizi, dan rasa khasnya masing-masing. Anda tinggal sesuaikan saja dengan masakan yang akan anda buat. Untuk membuat kaldu ayam, anda bisa menggunakan bagian tulang punggung, sayap, dan ceker.
Untuk kaldu sapi, yang paling baik adalah menggunakan bagian tulang kaki, karena di sana terdapat sumsum yang membuat kual kaldu anda semakin gurih. Sedangkan untuk kaldu seafood, anda bisa menggunakan bagian kepala dan kulit udang atau ikan.
2. Buang air rebusan pertama
Mungkin diantara anda masih banyak yang melewatkan poin ini, padahal sebenarnya sangat penting. Biasanya, air rebusan tulang akan mengeluarkan buih yang keruh. Buih tersebut berasal dari darah pada tulang yang sudah mengeras. Untuk mendapatkan hasil kaldu yang bening dan bersih, sebaiknya anda merebus tulang sebentar sampai buihnya mengapung di permukaan air. Setelah itu cuci bersih tulang, lalu rebus kembali dengan air bersih yang baru.
3. Tambahkan rempah-rempah
Jika biasanya anda hanya menambahkan garam dan merica secukupnya pada air rebusan kaldu, mungkin sudah saatnya anda menambahkan bahan-bahan lainnya ke dalam air rebusan kaldu tersebut seperti rempah-rempah. Anda bisa menggunakan irisan bawang bombay, bawang daun, dan bawang putih yang dimasak bersama tulang.
Sebelum kompor dimatikan, anda juga bisa memasukkan kulit bawang bombay ke dalam air kaldu. Selain menambah cita rasa kaldu, kulit bawang bombay ternyata juga memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan.
4. Rebus dalam api kecil
Meskipun membutuhkan waktu yang lama, tapi merebus kaldu dalam api kecil akan membuat rasa dari kaldu anda lebih gurih dan pekat. Ini disebabkan semua sari dari tulang akan keluar dan menyatu sempurna bersama air rebusan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya anda merebus kaldu sekitar 1 sampai 3 jam.
5. Saring kaldu
Setelah kaldu matang, anda harus menyaringnya terlebih dahulu untuk memisahkan air kaldu dengan tulang dan rempahnya. Jika anda ingin menyimpannya sebagai stok, sebaiknya anda menggunakan wadah kaca dengan tutup yang kedap udara. Simpan di dalam kulkas agar kaldu bisa awet sampai berbulan-bulan. Jika akan digunakan, anda hanya perlu menghangatkan dan menambahkannya dengan sedikit air agar kaldu tidak menggumpal, lalu masak dengan bahan lain sesuai selera.
Membuat kuah kaldu sendiri memang cukup ribet, tapi semua itu akan terbayang dengan citarasa juga kandungan gizi yang akan anda dapatkan nanti. Selamat mencoba!
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]
Saya mencoba membuat kaldu untuk kuah bakso. Kenapa di hari kedua kuah tersebut berubah warna agak kemerahan, tidak bening lagi?
Dimana kesalahannya?
Trima kasih.
Mungkin apinya terlalu besar saat merebus kaldu, sehingga sisa darah terlepas dari tulang.
Untuk membuat kaldu, sebaiknya daging dan tulang langsung dimasukkan saat air masih dingin dan dididihkan bersama. Gunakan api yang kecil saja dan buang buih-buih yang mengapung di rebusan kaldu supaya jernih.
Semoga membantu 🙂
apakah buih pada rebusan tulang itu tidak bagus u/dikonsumsi jika tidak dibuang ? bukan hanya tulang, tapi untuk sayuran lainnya seperti labu dsb, cenderung mengeluarkan busa atau buih, apakah itu tidak bagus u/kesehatan ? apakah pernah ada penelitian ? trimakasih banyak
Buih pada rebusan pertama merupakan kotoran dari dalam daging, sehingga harus dibuang. Oleh karena itu, disarankan untuk membuang buih-buih yang mengapung untuk menjada rasa kaldu tetap sedap dan tidak bau amis.
Sedangkan buih yang keluar saat merebus sayuran saat ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa buih tersebut berbahaya untuk dikonsumsi. Anda bisa memilih untuk membuang buih pada rebusan sayuran agar air rebusan tetap jernih.
Semoga membantu^^