5 Jenis Cabai yang Banyak Dikonsumsi di Indonesia
Penulis: Ninna.L | Editor: Ria
Meskipun akhir-akhir ini harga cabai semakin mahal, tapi nyatanya hal tersebut sama sekali tidak mengurangi minat masyarakat terhadap makanan pedas. Saya adalah salah satunya. Sebagai penggemar berat makanan pedas, saya pun tak ketinggalan menjadikan cabai sebagai salah satu bahan yang wajib ada di kulkas. Masak apa saja wajib kudu menambahkan cabai, entah dalam bentuk utuh, irisan, atau dalam bentuk halus bersama bumbu lainnya.
Ada banyak jenis cabai yang bisa ditemukan di Indonesia. Apa saja? Berikut infonya saya berikan khusus buat anda.
1. Cabai Merah
Cabai merah termasuk ke dalam cabai yang paling sering digunakan untuk memasak. Cabai merah terbagi ke dalam 2 jenis berikut.
Besar
Cabai merah besar memiliki ciri warna merah menyala dengan bentuk yang besar, gemuk, panjang, dan ujung yang lancip. cabai merah besar biasanya diulek/diblender dan dijadikan campuran bumbu sambal goreng, rendang, balado, ayam rica-rica, dan masakan berbumbu pedas lainnya. Kulitnya yang tebal dan kaku/kokoh menjadikan cabai ini sering dibentuk serta dihias untuk dijadikan garnish.
Keriting
Sesuai namanya, cabai keriting memiliki bentuk yang keriting dengan warna merah terang. Ukurannya panjang dan lancip dengan diameter kecil. Rasa dari cabai keriting tak begitu pedas, dan biasanya cabai keriting ini diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam aneka tumisan.
2. Cabai Hijau
Sebenarnya cabai hijau adalah cabai merah yang dipanen dalam keadaan masih muda dan berwarna hijau. Cabai hijau juga terbagi ke dalam 2 jenis berikut.
Besar
Cirinya sama seperti cabai merah besar, hanya saja warnanya masih hijau tua. cabai hijau besar paling cocok diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam tumisan. Anda juga bisa mengolahnya menjadi sambal goreng cabai hijau yang bisa dinikmati dengan ayam goreng, ayam pop, bahkan bebek goreng.
Keriting
Cabai keriting hijau juga merupakan cabai merah keriting yang masih muda. Perbedaan keduanya selain dari warna, juga rasa dari cabai keriting hijau ini tak sepedas cabai keriting merah. Biasanya, cabai hijau diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam aneka tumisan.
3. Cabai Rawit
Seperti ungkapan: kecil kecil cabai rawit, cabai ini berukuran yang lebih pendek dan kecil, namun punya rasa lebih pedas dan tajam. Ternyata ada 3 jenis cabai rawit yang biasa kita jumpai, lho.
Cabai Domba atau Cabe Putih
Cabai domba memiliki ukuran yang gemuk, bontot, dan ujung yang tumpul. Rasanya sangat pedas. Biasanya cabai domba dijual dengan warna yang dicampur, yaitu merah, oranye, dan hijau muda pucat. Jika anda ingin rasa yang sangat pedas, maka pilihlah cabai domba yang berwarna merah. Cabai ini paling familiar dan banyak kita jumpai. Umumnya cabai ini diolah untuk jadi sambel atau dicemplungkan utuh ke dalam masakan.
Cabai Jemprit atau Cabe Kecil
Cabai ini punya ukuran lebih pendek dan kecil dibanding cabai domba, serta ujung buah runcing. Rasa cabai ini lebih pedas dibanding cabai rawit lainnya. Cabai ini biasa disandingkan sebagai pelengkap atau ceplusan bersama gorengan.
Cabai Rawit Celepik
Cabai celepik punya ukuran sedang diantara kedua cabai lainnya, yaitu lebih besar dari cabai jemprit dan lebih kecil dari cabai domba. Rasanya pun tidak sepedas cabai jemprit. Cabai ini juga biasa disajikan bersama gorengan.
4. Cabai gendot
Cabai gendot atau habanero bisa dibilang sebagai cabai yang paling pedas di antara jenis cabai lainnya. Warnanya hijau menuju jingga, ukurannya kecil dengan bentuk yang bengkak dan juga mengembung. Cabai gendot paling pas dimasak utuh bersama sayur tahu. Diiris tipis dan dicampur ke dalam tumis bihun pun sangat nikmat. Cabai ini jadi hasil budidaya khas daerah Dieng, Wonosobo, dan sering dijadikan sebagai buah tangan karena sifatnya yang tahan lama.
5. Paprika
Yup, betul. Anda tidak salah baca. Di luar negeri, paprika termasuk dalam anggota Capcisum atau cabai-cabaian. Berbeda dengan bahan lainnya, paprika punya rasa manis dan sedikit pedas dengan tekstur yang renyah. Bentuknya besar dan hampir mirip dengan bentuk apel. Paprika ini tinggi akan vitamin C dan antioksidan, sehingga sehat untuk dikonsumsi. Di pasaran, tersedia paprika hijau, merah, dan kuning. Paprika sering dijadikan campuran salad atau aneka tumisan seperti ayam atau sapi lada hitam, pizza (teflon), dan koloke.
Mengonsumsi cabai itu tak masalah, kok, bahkan baik bagi kesehatan karena cabai kaya akan vitamin C. Asalkan anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan atau saat perut dalam keadaan kosong. Selamat ber-huuh haah huh hah ria! (baca: kepedesan).
Baca juga:
- 6 Cara Memilih dan Menyimpan Cabai yang Baik
- 5 Tips Menghilangkan Panas & Pedas di Tangan Akibat Cabai
- 4 Tips Mengurangi Rasa Pedas Pada Makanan
- Tips Menghilangkan Rasa Pedas di Mulut dengan Cepat
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]