12 Macam Sajian Mie khas Indonesia
Penulis: Manggarayu | Editor: Ria
Bisa dibilang, mie adalah jenis karbohidrat favorit masyarakat Indonesia untuk menggantikan nasi. Teksturnya yang kenyal dan lembut cocok dipadukan dengan beraneka bahan dan bumbu khas nusantara. Sebagai salah satu penggemar, saya tak bisa menghitung berapa kali makan mie dalam seminggu. Soalnya, bahan yang terbuat dari terigu ini bisa diolah jadi hidangan utama, cemilan, bahkan lauk pendamping nasi. Bahkan, warung makan atau restoran yang mengunggulkan mie sebagai menu utama pun mulai menjamur di Indonesia.
Dari sisi sejarah, mie memang bukan bahan asli Indonesia. Bangsa Tionghoa mengenalkannya pada masyarakat asli Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Karena keterbukaan masyarakat kita pada bahan-bahan makanan baru, mie tersebut pun diolah dan disesuaikan dengan lidah Indonesia. Uniknya, beberapa daerah di nusantara punya ciri khas hidangan mie yang unik dan tentunya menggoda untuk dicoba. Penasaran apa saja macamnya? Simak daftarnya berikut ini!
1. Mie Aceh
Serambi mekah di ujung pulau Sumatera ini punya mie yang sangat populer. Mie aceh sudah banyak dijajakan di luar provinsinya dan terkenal dengan bumbu rempah yang pedas. Mie ini terbuat dari mie kuning yang ditumis dengan bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, adas, jinten, kapulaga, dan cabai. Selain bumbu, mie aceh juga diberi campuran udang, cumi, dan irisan daging sapi, tapi ada juga yang memakai daging kepiting, nih. Mantap, kan? Apalagi penyajiannya didukung acar dan emping, dijamin bikin perut kenyang dan puas, deh! Nah kalau beli di restoran Aceh, anda bisa request apakah mienya mau digoreng kering, tumis dengan sedikit kuah, atau berkuah.
2. Mie Celor
Bergeser sedikit ke bagian selatan pulau Sumatera, anda bisa menemukan mie celor khas Palembang. Sepintas saya kira mie ini didominasi oleh telur (dari kata “celor”), tapi ternyata sajian mie kuning ini lebih menonjolkan citarasa seafood yang kuat. Maklum, daerah Sumatera Selatan memang kaya akan hasil lautnya. Uniknya lagi, mie kuning sebagai bahan dasar sajian ini dimasak terpisah dengan kuahnya. Kuah mie celor terdiri dari santan, terigu, kuah kaldu udang, dan bumbu lainnya yang dimasak tumis. Ketika akan disajikan, mie kuning tadi baru dituang kuah berwarna putih dan ditambahkan telur rebus sebagai topping-nya.
3. Mie Koba
Sajian mie kuah dari Pulau Bangka ini juga punya keunikkan tersendiri. Mungkin tampilannya cukup sederhana, yakni mie kuning yang ditumis dengan kuah kecoklatan. Namun, kuah kecoklatan ini ternyata dibuat dengan ikan tenggiri dan aneka bumbu yang kaya. Wah, pasti gurih dan super nikmat ya? Supaya makin lengkap, mie yang namanya diambil dari salah satu kabupaten di Bangka Tengah ini disajikan dengan jeruk kunci yang mirip jeruk nipis tapi punya rasa lebih khas. Bayangkan anda menikmati mie ini saat udara sedang dingin-dinginnya, hmm pasti wisata di Pulau Bangka akan makin berkesan!
4. Mie Koclok
Di kota Cirebon, ada satu sajian mie yang kuahnya mirip bubur. Namun ternyata, kuah yang mirip bubur ini bukan bubur asli lho, tapi karena dibuat dari santan, tepung beras, dan tepung maizena sehingga berwarna putih dan teksturnya kental. Mie koclok adalah mie kuning yang ditumis dengan kuah kental tersebut plus tambahan kol, tauge, irisan daging ayam, dan irisan telur rebus. Rasanya gurih dan aromanya wangi sekali, pokoknya pas banget dimakan saat masih hangat. Oh ya, koclok ini bukanlah istilah dari bahasa Cirebon lho, tapi merupakan singkatan dari “Khasnya Orang Cirebon yang Lebih OK”. Ada-ada saja, ya.
5. Mie Kocok
Eits, sajian mie satu ini tak sama dengan mie koclok ya. Mie kocok berasal dari Bandung dan memakai kuah yang bening dan gurih. Mengapa disebut mie kocok? Karena setelah diletakkan dalam mangkuk, mie kuning berbentuk pipih ini perlu dikocok atau diaduk berkali-kali supaya matang sempurna. Nah, mie kocok ini disajikan dengan irisan kaki sapi, tauge, seledri, dan bawang goreng supaya makin mantap. Irisan kaki sapi ini terasa empuk lho, biasanya yang diberikan adalah bagian kikil.
6. Mie Godog
Jalan-jalan ke Jogjakarta dan sekitarnya tak lengkap tanpa mencicipi sajian mie satu ini. Mie godog merupakan mie kuning yang direbus dengan kuah kaldu bercitarasa. Dalam kata lain, ada rasa kemiri dan merica yang cukup menonjol pada hidangan ini. Nah, mie godog ini dimasak di wajan besi yang pakai tungku arang. Wah, jadul sekali ya? Namun dengan cara demikian, mie godog memang terasa lebih nikmat dan khas. Sajian mie ini biasa dicampurkan dengan potongan daging ayam, telur orak-arik yang dimasak bersama tumisan kuahnya, kol, tomat, seledri, dan ditaburi dengan bawang goreng. Hmm, mantap!
7. Mie Toprak
Ketoprak identik dengan makanan khas Jakarta yang terdiri dari lontong, tahu putih goreng, tauge, bihun, dan siraman kuah kacang yang gurih. Ternyata di Solo ada juga sajian ketoprak, tapi pakai mie dan berkuah kaldu gurih-bening. Yup, mie toprak adalah salah satu sajian mie khas Solo yang disiram kuah kaldu sapi yang hangat dan gurih. Bahan isiannya antara lain daging tetelan, cakwe, sosis solo, tahu, tempe, kol, tauge, kacang tanah, kerupuk kanji, bihun, dan mie kuning. Wah, ramai sekali ya? Namun dijamin, mie toprak ini pasti memanjakan perut anda, deh. Jangan lupa taburkan irisan cabe dan perasan jeruk nipis, ya!
8. Mie Ongklok
Daerah Wonosobo tak hanya terkenal dengan dataran tinggi Dieng, tapi juga kuliner mienya yang disebut mie ongklok. Konon, nama “ongklok” ini berarti keranjang anyaman bambu yang digunakan untuk menyaring mie dari air rebusan. Nah, mie ongklok ini terbuat dari mie kuning yang direbus dengan bumbu dan kuah kaldu berwarna bening dan kental, lalu nantinya disajikan dengan siraman kuah kaldu bercitarasa tersebut, cacahan kol, daun bawang atau kucai, dan bawang goreng. Biasanya, mie ongklok ini dinikmati dengan sate sapi bumbu kacang, tempe kemul, dan keripik tahu. Yummy!
9. Mie Lethek
Tahukah anda kalau “lethek” dalam bahasa Jawa berarti kusam atau kotor? Tapi, bukan berarti mie lethek ini disajikan dengan kurang higenis ya. Mie lethek adalah mie yang terbuat dari campuran tapioka dan gaplek (tepung singkong), tanpa menggunakan pewarna buatan sama sekali. Sekilas, mie ini memang terlihat berwarna keabuan atau kecoklatan, tapi rasanya tak kalah dengan mie kuning, lho. Sajian mie ini biasanya digoreng, direbus, atau dicampurkan dengan nasi goreng magelangan. Untuk campurannya biasa memakai telur orak-arik, potongan ayam, dan lain-lain seperti mie godog. Psst karena terbuat dari 100% bahan alami, mie lethek ini dijamin bebas bahan kimia atau pabrik, nih. Wih, berarti super sehat ya!
10. Mie Kopyok
Pernah dengar istilah “mie kere”? Nah, itulah nama lain dari mie kopyok. Nama kopyok sendiri diambil dari proses pemasakkan mie-nya yang perlu dicelupkan ke air rebusan berkali-kali (dikopyok-kopyok) supaya lekas matang. Sajian mie khas Semarang ini memang cukup sederhana karena bumbunya minimalis dan tak memakai unsur daging sama sekali. Namun soal rasa, mie kopyok ini tetap nikmat, gurih, dan menyegarkan. Mie kopyok terdiri dari mie kuning, potongan lontong, tahu pong, dan tauge. Nantinya, bahan-bahan ini akan disiram kuah berempah dan diberi topping seledri, bawang goreng, dan kerupuk gendar atau karak yang sudah diremukkan.
11. Mie Titi (Mie Kering)
Ternyata, sajian mie khas daerah itu bisa punya brand sendiri, lho. Salah satunya adalah mie titi yang memang diambil dari nama pembuatnya, Titi. Mie titi ini awalnya adalah resep turun-temurun dari seorang penjual mie di Makassar bernama Ang Kho Tjao. Nah, beliau mewariskan resep pada tiga anaknya, dimana si bungsu Titi berhasil merajai penjualan mie kering se-Makassar. Mie titi sendiri adalah mie kuning yang digoreng kering, lalu ditambahkan sayuran hijau, potongan ayam, dan bakso goreng. Terakhir, sajian mie ini disiram kuah kaldu kental yang super gurih. Supaya semakin lengkap, orang Makassar suka menambahkan jeruk nipis dan acar cabai dalam mie titi. Hmm, tertarik mencoba?
12. Mie Cakalang
Last but not least, mie cakalang! Mie kuah asal Manado ini memang salah satu sajian mie yang sering diburu orang. Seperti namanya, mie cakalang memiliki aroma ikan yang kuat. Sajian mie ini memang diberi topping ikan cakalang fufu atau cakalang asap yang kemudian diberi seledri dan bawang goreng sebagai pemanis. Kuahnya sendiri memang tak ada unsur ikan, tapi dibuat dengan rasa khas merica dan bawang putih, sehingga terasa cocok dengan mie kuning dan ikan cakalang itu sendiri. Orang Manado akan menambahkan sambal roa, sambal merah, sambal ijo, atau sambal bakasang supaya bercitarasa pedas. Namun jika tak suka pedas, anda bisa ganti sambal-sambalan tersebut dengan acar timun yang segar.
Wah, banyak sekali ya? Dua belas sajian mie ini baru yang terhitung populer lho, karena masih banyak sajian mie khas daerah yang sama nikmatnya dan bikin penasaran. Oh ya selain mengenal jenis sajian, penting juga untuk tahu bagaimana buat mie kuning telur homemade, nih. Siapa tahu anda ingin membuat versi otentiknya sendiri, kan?
Atsarina Luthfiyyah (Senior Editor)
Memiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi
Hubungi Kami di [email protected]
Cwie mie malang